Olimpade 2012
Cina pertama kalinya sapu bersih emas bulutangkis
Cina menciptakan sejarah baru dengan melakukan sapu bersih medali emas di cabang bulutangkis sejak mulai dipertandingkan pada Olimpiade tahun 1992.
Pasangan pebulutangkis ganda putra Cina, Cai Yun and Fu Haifeng mengukuhkan dominasi negara tirai bambu di cabang ini pada Olimpiade London 2012.
Dukungan pendukung Cina yang memenuhi sebagian besar bangku penonton di Wembley Arena, London, menjadi tidak percuma dengan kemenangan mereka.
Cai Yun/ Fu Haifeng hanya membutuhkan waktu 45 menit guna memastikan emas kelima Cina di cabang bulutangkis dengan mengalahkan pasangan asal Denmark Mathias Boe/ Carsten Morgensen dengan 21-16 dan 21-15.
Pasangan nomor dua dunia ini dalam pertandingan yang berlangsung di Wembley Arena hari Minggu (05/08) sejak awal terus memimpin perolehan angka.
Pasangan Denmark hanya mampu bermain ketat pada angka-angka awal set pertama dan kedua namun setelah itu mereka kerap tertinggal dengan selisih tiga angka.
Medali Perunggu dalam nomor ini diraih oleh pasangan asal Korea Selatan Chung Jae Sung/ Lee Yong Dae yang sebelumnya diunggulkan tampil di final karena menduduki peringkat pertama dunia.
Sejarah baru
Kemenangan pada nomor ganda putra membuat Cina mencatat sejarah baru dengan melakukan sapu bersih emas di cabang bulutangkis pada event olahraga terbesar di dunia ini.
Sejak cabang bulutangkis dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona tahun 1992 lalu medali emas selalu terpecah ke sejumlah negara termasuk Indonesia.
Namun keberhasilan Cina membangun regenerasi di cabang ini membuat mereka mampu menempatkan pemainnya untuk mendominasi seluruh nomor di cabang ini.
Di nomor tunggal putri saja saat ini mereka berhasil menempatkan empat pemain mereka sebagai empat pemain terbaik dunia.
Sementara di nomor lain mereka rata-rata mampu menempatkan dua pemainnya di tiga deret teratas dalam peringkat yang dikeluarkan oleh Federasi Bulutangkis Dunia.
Dengan regenerasi yang dilakukan oleh Cina di cabang ini, dominasi mereka kemungkinan akan berlangsung lama.
Hasil pada Olimpiade kali ini juga membuktikan belum ada formula dari negara lain yang bisa mematahkan dominasi Cina.

Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir gagal mempersembahkan medali bagi Indonesia.
"Tidak mudah mengalahkan Cina dan prestasi mereka luar biasa. Memang saat ini masih tidak mudah mengalahkan Cina. Saya pikir memang perlu strategi khusus untuk mengalahkan mereka," kata mantan pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia, Alan Budikusuma beberapa waktu lalu kepada BBC Indonesia.
Sistem pembinaan