Rabu, 1 Oktober 2025

BPJS Kesehatan: Lansia Tak Wajib Daftar Berobat di Mobile JKN, Bisa Manual Dipandu Petugas Faskes

Banyak lansia kesulitan menggunakan aplikasi digital Mobile JKN untuk memeriksakan kesehatan.

Penulis: willy Widianto
Editor: Willem Jonata
Tribun Sumsel/Abriansyah Liberto
ILUSTRASI LANSIA. 

TRIBUNNEWS.COM, SURAKARTA - Teknologi dibuat untuk mempermudah manusia. Sesuatu yang tadinya dianggap sulit bisa jadi mudah dengan kehadiran teknologi.

Namun masih banyak kalangan lanjut usia (lansia) yang belum melek teknologi, terutama mereka yang hendak berobat dengan fasilitas BPJS Kesehatan.

Banyak lansia kesulitan menggunakan aplikasi digital Mobile JKN untuk memeriksakan kesehatan.

Apalagi banyak di desa-desa atau daerah pinggiran jumlah lansia yang berobat masih cukup banyak.

Padahal kehadiran aplikasi tersebut bisa memangkas waktu antrean pelayanan di fasilitas kesehatan.

Baca juga: Masalah Kesehatan Mental Dijamin BPJS Kesehatan, Beban Tertinggi Diagnosis Skizofrenia Rp 3,5 T

Umi, Petugas Jaga Rawat Inap di Klinik Husada Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah membenarkan hal tersebut.

Memang banyak lansia terutama yang saat berobat datang sendirian kesulitan menggunakan aplikasi Mobile JKN.

"Banyak yang kebingungan, akhirnya kita pandu," ujarnya saat ditemui Tribun, Rabu(17/9/2025).

Karena itu, lanjut, Umi sosialisasi dan edukasi mengenai penerapan digitalisasi kesehatan tersebut terus dilakukan pihaknya.

Apalagi lanjut Umi di wilayahnya cukup banyak lansia menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Tapi edukasi dan sosialisasi kita jalan terus biar mereka tidak kebingungan," ujar Umi.

Sebagian besar kalangan lansia yang berobat di Klinik Pratama Griya Husada I mengeluhkan sakit kepala, dan darah tinggi. Sehingga dibutuhkan pengobatan yang simultan.

"Diabetes juga ada yang rawat jalan itu kan harus rutin ya," kata Umi.

Sularto (72) salah satu pasien rawat jalan juga mengakui kebingungan jika harus mendaftar untuk berobat melalui aplikasi Mobile JKN.

Beruntung kata dia, sang anak selalu mendampingi dirinya saat periksa ke klinik.

"Saya rawat jalan jantung, ndak ngerti saya(Mobile JKN), anak saya yang urus," kata dia.

Sularto mengakui dengan mendaftar di Mobile JKN memang bisa memangkas waktu tunggu antrean.

"Saya cuma 10 menit antre," kata dia.

Saat dikonfirmasi Deputi Komunikasi BPJS Kesehatan Mohammad Iqbal Anas Ma'ruf mengakui memang penerapan digitalisasi terutama penggunaan aplikasi Mobile JKN tidak bisa disamaratakan.

Artinya, apabila masih ada peserta BPJS Kesehatan terutama lansia dan yang daerahnya minim jaringan internet tidak bisa mengakses aplikasi tersebut maka diberikan dispensasi.

"Ya itu tidak bisa dipukul rata memang, manual pun bisa kita tidak mewajibkan," kata Iqbal.

Iqbal juga memastikan pasien lansia yang datang ke fasilitas kesehatan bakal dipandu oleh petugas.

"Petugas juga bakal memandu apabila kesulitan," katanya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved