8 Anime Perang Paling Menyedihkan dan Menyayat Hati, Grave of the Fireflies hingga Girls' Last Tour
Berikut daftar anime perang paling menyedihkan dengan gema kehilangan yang menusuk hati, dilansir Sportskeeda
Anime In This Corner of the World mengikuti kisah Suzu yang menyesuaikan diri dengan kehidupan pernikahannya di Kure selama Perang Dunia II.
Ceritanya awalnya terasa seperti sepotong kehidupan yang lembut.
Alur yang lambat ini membuat kehancuran yang akhirnya terjadi semakin terasa ketika kenyataan menghantam.
Gaya animasi cat air mencerminkan sifat artistik Suzu, menciptakan kualitas bak mimpi yang membuat campur tangan perang terasa mengagetkan.
Yang membuat film In This Corner of the World begitu menyayat hati adalah bagaimana film ini berfokus pada orang-orang biasa, orang-orang yang berusaha bertahan hidup sementara segala sesuatu di sekitar mereka hancur berantakan.
Bayang-bayang Hiroshima membayangi setiap momen, sebuah pengingat bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman saat perang datang.
7. Mobile Suit Gundam 0080: War in the Pocket
Enam episode dalam serial ini membuktikan bahwa anime perang paling menyedihkan sekalipun dapat memberikan pukulan emosional bahkan dalam durasi pendek.
Tidak seperti seri Gundam lainnya yang berfokus pada pertempuran luar angkasa epik, War in the Pocket menceritakan kisah intim tentang Alfred yang berusia 11 tahun dan persahabatannya dengan pilot Zeon, Bernard Wiseman.
Serial ini mendekonstruksi pandangan perang yang diromantisasi dari sudut pandang seorang anak.
Yang paling menghancurkan penonton adalah menyaksikan kegembiraan Alfred tentang perang berubah menjadi pemahaman yang mengerikan.
Ketika Bernard memanipulasi ketertarikan anak laki-laki itu pada mobile suit untuk mengumpulkan intelijen, hal itu memicu peristiwa tragis yang berpuncak pada Alfred yang menyaksikan sendiri akibat sesungguhnya dari konflik tersebut.
Anime ini menggunakan kepolosan Alfred untuk mengungkap kesalahpahaman tentang kejayaan perang, menjadikan episode-episode terakhir sebuah pukulan telak.
8. Girls' Last Tour
Di antara anime perang paling menyedihkan, Girls' Last Tour mengambil pendekatan unik dengan menampilkan dampaknya, alih-alih mengankat konflik.
Diproduksi oleh White Fox, serial Girls' Last Tour mengisahkan Chito dan Yuuri, dua gadis yang menjelajahi dunia pasca-apokaliptik di mana perang global yang dahsyat telah memusnahkan peradaban.
Para gadis ini tetap optimis meskipun hidup di dunia yang pada dasarnya telah kiamat.
Pendekatan irisan kehidupan ini menciptakan rasa nyaman palsu sebelum kenyataan mengerikan menghantam mereka.
Gadis-gadis ceria ini benar-benar menjadi umat manusiaterakhir.
Mereka mengais makanan sambil menjelajahi kota-kota mati.
Percakapan polos mereka sangat kontras dengan kehancuran di sekitarnya, menciptakan disonansi emosional yang sungguh meresahkan
(Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.