Senin, 29 September 2025

Kematian Akibat Leptospirosis Meningkat di Indonesia, Ketahui Pencegahannya

Kasus kematian akibat leptospirosis terbanyak selama Januari hingga Juni 2025 ada di Jawa Tengah dengan 73 kasus kematian.

zoom-inlihat foto Kematian Akibat Leptospirosis Meningkat di Indonesia, Ketahui Pencegahannya
TRIBUNJOGJA.COM/ANUGERAH
Baliho besar bertuliskan Bahaya Leptospirosis dan bergambar tikus disiapkan menyusul status KLB Leptosirosis di Kabupaten Bantul.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus kematian akibat leptospirosis terus meningkat. Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan 3 faktor penyebabnya. 

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Umumnya bakteri ini ditemukan dalam urine tikus.

Indonesia menjadi negara endemis leptospirosis.

Baca juga: Kabupaten Klaten Jateng Diserang Wabah Leptospirosis, 18 Orang Meninggal Dunia

Direktur Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Indonesia dr. Ina Agustina Isturini membeberkan, kasus kematian akibat leptospirosis terbanyak selama Januari hingga Juni 2025 ada di Jawa Tengah dengan 73 kasus kematian, DIY dengan 9 kematian, Jawa Timur dengan 9 kematian.

Ada juga di Banten sebanyak 10 kasus, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, DKI Jakarta.

“Ketika kami melakukan investigasi kasus ternyata kematian sebagian besar karena keterlambatan diagnosis yang mengakibatkan terlambat dalam penatalaksanaan kasus leptospirosis,” tutur Ina dalam webinar beberapa waktu lalu.

Untuk mencegah leptospirosis bisa melakukan langkah sederhana seperti: 

  1.  Gunakan alas kaki setiap kali berada di luar rumah, terutama di tempat lembab dan kotor.
  2. Hindari menyentuh genangan air atau lumpur dengan tangan atau kaki tanpa perlindungan.
  3.  Jaga kebersihan lingkungan, terutama dari tikus dan genangan air.
  4.  Jika terkena air banjir atau genangan, segera cuci kaki dengan sabun dan air bersih.
  5. Bila mengalami gejala mencurigakan setelah terpapar lingkungan berisiko, segera periksa ke fasilitas kesehatan.

Gejala penyakit zoonosis ini mirip dengan penyakit lain, seperti demam berdarah atau tifus.

Sayangnya banyak pasien terlambat ditangani setelah infeksi mencapai tahap berat.

Secara terpisah, dokter spesialis dalam Robert Sinto membeberkan, tips pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terkena demam karena kencing tikus itu.

Pertama, pastikan dulu datang ke layanan kesehatan untuk dicek apakah leptospirosis atau bukan. Dokter nanti akan mengambil dari darah.

Kemudian yang kedua, segera mulai minum antibiotik sesuai dengan dianjurkan oleh dokter. Antibiotik minum atau disuntikan. Antibiotik sesuai dengan derajat berat penyakit.

Ketiga, kalau ada komplikasi yang muncul, segera ikuti petunjuk dokter.

Misalnya, membutuhkan cuci darah dalam waktu sementara. Membutuhkan terapi perawatan intensif. Dalam waktu sementara, lakukan itu sesuai dengan anjuran dokter.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan