Fitri Salhuteru Sentil Produk Doktif yang Dinilai BPOM Overclaim: Kok Bisa Brand Sendiri Bermasalah?

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu produk dari brand skincare AMIRADERM, yang dikenal luas sebagai milik Doktif atau dr. Samira menuai sorotan tajam.  

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara resmi mengumumkan, salah satu produk dari lini tersebut melakukan overclaim, atau klaim berlebihan yang tidak sesuai dengan izin edar yang terdaftar.

Temuan ini disampaikan langsung oleh pihak BPOM melalui akun resmi mereka, @bpom_ri, dengan mencantumkan beberapa produk yang dinilai tidak sesuai dengan komposisi atau klaim yang sudah disetujui.

Salah satunya adalah Glowing Night Cream Series dari AMIRADERM yang tercantum dalam daftar produk dengan izin edar dicabut.

Pernyataan resmi ini rupanya mengundang reaksi keras dari pengusaha Fitri Salhuteru, yang diketahui memiliki hubungan kurang harmonis dengan Doktif. 

Lewat akun Instagram miliknya, @fitrisalhuteru, istri dari Cencen Kurniawan ini, menyindir tajam praktik yang dilakukan oleh brand milik Doktif.

Ia menyoroti bahwa fokus publik seharusnya bukan pada nama treatment, melainkan pada legalitas dan keamanan produknya.

"Bravo @bpom_ri. Nah yang begini yang harus diproses. Jangan nama treatment yang dibahas," tulis Fitri, dikutip Tribunnews, Kamis (7/8/2025). 

Ibu dua anak ini, juga menyayangkan sikap tidak konsisten dari Doktif yang selama ini kerap mengkritisi produk lain, namun justru brand-nya sendiri tercatat bermasalah.

"Ini brand Samira katanya ya. Kok bisa dia paling mereview brand orang lain, ternyata brand sendiri yang dicabut izin edarnya."

Sindiran itu turut diakhiri Fitri dengan penekanan soal bahaya produk yang tidak sesuai standar. 

"Gak bahayaaaa tah ini Samira," sindir wanita berusia 51 tahun tersebut. 

Baca juga: 21 Kosmetik Dicabut Izin Edarnya oleh BPOM, Produk Skincare Milik Doktif Ikut Terseret

21 Kosmetik Dicabut Izin Edarnya oleh BPOM, Produk Skincare Milik Doktif Ikut Terseret

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) kembali menarik izin edar 21 produk kosmetik akibat ketidaksesuaian komposisi. 

Sejumlah merek di antaranya menuai sorotan tajam warganet.