Warisan Nilai Romo Mangun Menginspirasi Film Musikal 'Berani Adalah Cahaya'
Film ini disutradarai Romo Basilius Edy Wiyanto Pr dan melibatkan sekitar 90 orang termasuk pemain, kru dan pendukung.
TRIBUNNEWS.COM - Nilai-nilai yang diwariskan Yusuf Bilyarta Mangunwijaya Pr atau Romo Mangun di dunia pendidikan, menginspirasi pembuatan film musikal "Berani Adalah Cahaya".
Romo Mangun dikenal sangat memerhatikan pendidikan anak-anak terlantar di Kali Code, Yogyakarta.
Dalam mendidik, ia tidak membedakan suku, agama dari anak-anak didiknya. Baginya, semua anak setara, sama-sama berhak mendapatkan pendidikan.
Menurut dia, pendidikan anak dianggap berhasil ketika siswa dapat mewujudkan tiga nilai yakni: ekploratif, kreatif dan integral. Ketiga itu membutuhkan keberanian.
Baca juga: Olga Lydia Ajak Diskusi soal Realita Cinta Lewat Film Drama Arti Cinta
Ketika dalam diri anak muncul tiga nilai ini, Romo Mangun meyakini, mental dan karakter anak akan terbentuk.
Menurut Romo Basilius Edy Wiyanto Pr. selaku sutradara, film "Berani Adalah Cahaya" bercerita soal sikap dan tindakan atas kata "berani".
Berani, menurut dia, bukan soal pengertian makna umum, melainkan sebagai nilai yang harus diambil ketika seseorang mengambil keputusan.
"Berani mengambil keputusan, berani mewujudkan suara hati saat mengimplementasikan nilai kebenaran yang diyakininya. Saat memutuskan, berani itu menjadi cahaya. Cahaya yang mencerahkan, yang memberi inspirasi dan menghasilkan risiko," terang Romo Edy, di Chandari Heaven, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (17/07/2025).
Nah, film itu sendiri mengisahkan anak sekolah yang mencari bola voli yang masuk ke hutan.
Berdasarkan cerita dari mulut ke mulut, yang sangat diyakini oleh para guru sekolah setempat, hutan itu tidak boleh dimasuki.
"Siapapun dilarang masuk ke dalam hutan tersebut yang pada akhirnya menyibakkan rahasia di dalamnya. Ternyata di dalam hutan terlarang itu tersembunyi harta karun," sambungnya.
Tiga nilai warisan Romo Mangun itulah yang dalam film ini disebut sebagai harta karun.
Harta karun adalah materi yang sangat bernilai, tersembunyi dan perlu digali.
"Oleh karena itu, jika Indonesia akan mencerdaskan bangsa sebagaimana ditulis dalam Pembukaan UUD 1945, tiga nilai itu harus muncul dalam dunia pendidikan anak-anak," kata Romo Edy.
Ia menilai sekarang anak-anak kehilangan keceriaannya masa kecil. Mereka tidak bisa bermain karena terbebani oleh kurikulum atau bahkan asyik dengan gadget.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.