Sementara itu, Ketua Al-Mumtaz, Ustaz Hilmi, menegaskan bahwa penolakan mereka bukan terhadap konser dan musik, melainkan adanya dugaan simbol serta pemahaman menyimpang yang dibuat oleh band Hindia.
"Toh beberapa event di Tasik diselenggarakan dengan mudah, bahkan nanti malam juga ada Wali Band tampil di Tasik. Hanya saja terkait band ini kan ada indikasi band satanic, band yang memang nyerempet pada norma-norma melanggar syariat, dengan pemahaman, simbol-simbol dajjal, bokmet, itu saja yang jadi permasalahan," ujar Hilmi.
"Makanya kalaupun tidak diizinkan Alhamdulillah, kalaupun diizinkan nanti tentu kita atas nama bagian daripada warga Tasikmalaya berlepas diri. Bukan berarti kalau diizinkan kita demo besar-besaran, tidak. Kita hanya memberikan aspirasi, masukan kepada pemerintah, Polres. Toh begini loh band ini," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.