Senin, 29 September 2025

Vidi Aldiano dan Lagu Nuansa Bening

Di Tengah Gugatan Royalti, Vidi Aldiano Ungkap Kanker Kembali Menyerang hingga Harus Ganti Obat

Di tengah kasus royalti Rp24,5 miliar, Vidi Aldiano ungkap kanker kembali menyerang. Ia harus jalani pengobatan baru dengan efek samping yang berat.

Warta Kota/ Arie Puji
KONDISI KESEHATAN VIDI - Vidi Aldiano di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020). Vidi Aldiano kabarkan kondisi kesehatannya di tengah gugatan pelanggaran hak cipta lagu Nuansa Bening. 

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah gugatan kasus royalti, penyanyi Vidi Aldiano kembali membagikan  perkembangan kondisi kesehatannya. 

Lewat unggahan video di Instagram-nya @vidialdiano, pelantun Status Palsu itu mengungkap perjuangan panjangnya melawan kanker yang hingga kini belum usai.

Meski sempat menjalani operasi pengangkatan kanker di Singapura pada 2019, sel kanker ternyata menyebar dan membuatnya harus kembali menjalani pengobatan secara intensif.

"Saat aku melakukan scan badan Desember, aku posisi masih oke karena kondisinya win some, lose some, jadi very good. "

"Namun April setelah lebaran, kami melakukan another scan untuk cek apakah obatnya yang sudah aku pakai lima tahun itu masih berfungsi atau gak," cerita Vidi, dikutip Tribunnews, Jumat (13/6/2025).

Vidi Aldiano mengungkap bahwa hasil pemeriksaan pada April membuatnya sempat kehilangan semangat dan tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

Sebab, hasil tersebut tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasinya.

"Dan hasil April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu."

"Karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu," terangnya. 

Ia mengungkap bahwa dokter menyebut sel kanker di tubuhnya berkembang dengan cepat, sehingga diperlukan perubahan jenis obat.

Baca juga: Vidi Aldiano Banjir Dukungan dan Doa di Masa Sulit Hadapi Masalah Kesehatan & Gugatatan Royalti Lagu

"Kondisi aku itu kata dokter, ya cancer aku grows rapidly (tumbuh dengan cepat) gitu. "

"Jadi, di situ kami memutuskan untuk harus sudah langsung ganti obat," ungkapnya.

Obat baru yang digunakan sebenarnya adalah resep pertama dari dokter di Singapura ketika ia baru didiagnosis, namun sempat diganti karena pandemi yang membuat akses obat menjadi terbatas.

Kini, karena obat tersebut tak tersedia di Indonesia, Vidi harus rutin menjalani pengobatan di Penang.

"Dengan obat baru ini, jujur hidup aku jauh lebih menarik, karena efek sampingnya jauh lebih keras dari lima tahun terakhir," ucapnya sambil tersenyum.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan