Selasa, 7 Oktober 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

Ikut Bersuara Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ridho Slank Senggol Pemerintah: Stop Selamanya

Gitaris band Slank, Ridho Hafiedz, ikut menyuarakan kritik terhadap pemerintah terkait penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua.

Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
SUARAKAN RAJA AMPAT - Ridho Slank saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta Pusat. Gitaris band Slank bernama asli Ridho Hafiedz ini ikut menyuarakan kritik terhadap pemerintah terkait penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gitaris band Slank, Ridho Hafiedz, ikut menyuarakan kritik terhadap pemerintah terkait penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Ridho Slank menilai pemerintah dinilai tidak mau tahu mengenai hal tersebut.

Baca juga: Di Tengah Penolakan, Gubernur dan Bupati Klaim Warga Pulau Gag Minta Tambang Nikel Dilanjutkan

Padahal kegiatan itu bisa berdampak terhadap kerusakan lingkungan dengan mengancam salah satu surga pariwisata dunia tersebut.

“Pemerintah bukan nggak tahu, tapi nggak mau tahu,” tulis Ridho, dikutip Tribunnews.com, Selasa (10/6/2025).

Ia menekankan bahwa Raja Ampat bukan sekadar wilayah biasa, melainkan destinasi wisata kelas dunia yang kaya akan keanekaragaman hayati laut dan hutan tropis.

Baca juga: Rekam Jejak 4 Komisaris PT Gag Nikel: Anak Buah Bahlil, Pensiunan Perwira TNI, hingga Ketua PBNU

"Mereka tahu kalau Raja Ampat adalah destinasi wisata dunia, dari laut dan hutannya. Harusnya kita bangga menyumbang oksigen untuk dunia," ujar Ridho.

Namun demikian, Ridho menyayangkan beberapa pihak yang memilih untuk merusak alam Raja Ampat dengan kepentingan pribadi.

“Tapi memang susah kalau ngomong dengan orang yang mentalnya miskin dan serakah. Nikel ternyata lebih penting daripada menjaga kekayaan alam yang nantinya akan bernilai jauh lebih tinggi daripada apa yang mereka dapat sekarang,” tegasnya.

"Hanya orang bodoh yang berpikir pendek. Itu saja! Banyak spot-spot diving indah yang dicari oleh diver dunia, hasil laut yang dinikmati masyarakat dan burung Cendrawasih di hutan-hutan Raja Ampat," lanjutnya.

Ia menilai bahwa adanya dugaan keserakahan yang membuat Raja Ampat menjadi lahan pertambangan. 

Ridho secara tegas menolak adanya aktivitas penambangan nikel di Raja Ampat.

“Menurut gue, untuk Raja Ampat nggak ada kata 'sementara tambang di-stop', tapi untuk selamanya,” tutupnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved