Titiek Puspa, Legenda Musik Indonesia yang Eksis Sejak Era Presiden Sukarno

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air. 

Penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. 

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh sang manajer, Mia.

"Iya Eyang (Titiek Puspa) baru aja meninggal," ujar Mia.

Baca juga: Nama Titiek Puspa Pemberian dari Presiden RI Soekarno di Era 1950-an, Nama Aslinya Sudarwati

Titiek Puspa adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia. 

Bernama asli Sudarwati, ia lahir di Tanjung, Kalimantan Selatan, pada 1 November 1937. 

Kariernya di dunia hiburan telah dimulai sejak era Presiden Sukarno, menjadikannya saksi sejarah perkembangan musik Indonesia dari masa ke masa.

Baca juga: Nama Titiek Puspa Pemberian dari Presiden RI Soekarno di Era 1950-an, Nama Aslinya Sudarwati

Nama Titiek Puspa sendiri diberikan langsung oleh Presiden Soekarno, yang menilai bahwa nama Sudarwati terlalu umum untuk seorang seniman. 

Sejak saat itu, nama tersebut melekat erat dengan deretan karya-karya besar yang ia hasilkan.

Perjalanan Panjang Sang Maestro

Titiek Puspa dikenal sebagai sosok multitalenta: penyanyi, pencipta lagu, aktris, hingga penulis. 

Ia menciptakan lagu-lagu yang kini dianggap sebagai mahakarya musik Indonesia, seperti Kupu-Kupu Malam, Bing, Apanya Dong, dan Marilah Kemari.

Eksistensinya yang panjang membuktikan musik dan seni telah menjadi bagian dari hidupnya. 

Ia aktif selama lebih dari 60 tahun dan tetap relevan di berbagai generasi, baik sebagai penyanyi maupun tokoh inspiratif.

Pejuang Hidup yang Tak Pernah Menyerah

Pada 2009, Titiek Puspa sempat didiagnosis menderita kanker rahim. 

Meski begitu, ia mampu melawan penyakit tersebut dan kembali menjalani hidup dengan semangat yang luar biasa.

Namun sayangnya nasib berkata lain, baru-baru ini Titiek Puspa dilarikan ke rumah sakit karena alami pendarahan otak hingga dirinya menghembuskan napas terakhir.