Cerita Perjuangan Ustaz Maulana Membesarkan Keempat Anaknya, setelah Kepergian Almarhumah Istrinya

"Contoh tidak boleh makan di kamar, enggak boleh berantem," sambungnya.

Tidak hanya itu, bapak empat anak itu mengaku anak-anaknya lebih takut dengan mendiang Nuraliyah dibandingkan dengannya.

"Mereka lebih takut ke mamanya daripada ke saya. Karena saya tidak pernah marahin, yang marah Itu mamanya, khusus yang marah," ujar Ustaz Maulana.

Sang Dai kondang itu bahkan sempat membuat susunan kabinet kementerian kecil di keluarganya, untuk mengontrol anak-anaknya.

Mulai dari Menteri Pendidikan, Menteri Agama hingga Menteri Keamanan.

"Makanya waktu meninggal ibunya, saya langsung buatkan tujuh menteri, karena seorang Ibu bisa menjadi menteri pendidikan, menteri agama, kesehatan, menteri keuangan, dalam negeri, menteri luar negeri dan keamanan," jelasnya.

"Iya jadi tujuh menteri ini, jadi mertua laki-laki saya jadi Menteri Agama, mertua perempuan jadi Menteri Kesehatan, neneknya."

"Kemudian adiknya almarumah kan ada tiga, yang p0ertama jadi menteri pendidikan, yang kedua Menteri Keuangan, yang ketiga Menteri Keamanan."

"Lalu ipar ada dua yang sudah menikah, semua ipar yang pertama menjadi menteri dalam negeri, yang kedua menteri luar negeri," tutur Maulana.

Sebagai informasi, Ustaz Maulana sendiri merupakan salah satu ustaz kondang di Indonesia.

Ustaz Maulana sempat meceritakan jika dirinya sudah mulai berdakwah sejak usia 14 tahun saat masih duduk di SMP DDI Galesong Beru, Makassar.

Aktivitas berdakwahnya pun makin terasah saat menjadi santri di Pondok Pesantren An Nahdah (setingkat SMA), Makassar.

Selain pelajaran dari pesantren, Nur Maulana mengaku banyak belajar tentang Islam melalui buku-buku Islam, media massa, dan beragam literatur lainnya.

Sedangkan humor-humor yang kerap diselipkan di sela-sela dakwahnya, diperolehnya dari membaca koran, majalah, dan televisi.

(Tribunnews.com/M Alvian F)