Profil dan Sosok
Profil Keenan Nasution, Pencipta Lagu Nuansa Bening yang Tolak Uang Rp50 Juta dari Vidi Aldiano
Simak profil Keenan Nasution, ayah Jenahara, yang pernah menolak uang Rp50 juta dari penyanyi Vidi Aldiano
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Keenan Nasution, pencipta lagu Nuansa Bening yang menolak uang dari Vidi Aldiano senilai Rp50 juta.
Nama Keenan Nasution saat ini sedang ramai menjadi perbincangan.
Hal ini lantaran pencipta lagu "Nuansa Bening" ini menolak uang Rp50 juta dari Vidi Aldiano.
Penolakan Keenan Nasution lantaran ingin ada perhitungan jelas dari 2014 sejak UU tentang Hak Cipta baru diberlakukan.
Dilansir Kompas, Keenan Nasution tidak pernah mendapatkan hak royalti dari lagu tersebut sejak 2008 dinyanyikan Vidi Aldiano.
Pertemuan Keenan dengan pihak Vidi pun (manajer) baru terjadi di tahun 2024.
Lantas siapa Keenan Nasution sebenarnya ?
Berikut Tribunnews rangkum terkait profil Keenan Nasution yang tolak uang Rp50 juta dari Vidi Aldiano :
Keenan Nasution merupakan seorang musisi dan penyanyi
Ia populer saat mendirikan nama "Sabda Nada" di tahun 1966 yang dibentuk bersama Joe Am dan Gauri juga sejumlah tetangganya.
Kemudian grup Sabda Nada berganti nama menjadi Gipsy.
Baca juga: Keenan Nasution Pencipta Lagu Nuansa Bening Akui Pernah Tolak Uang Rp 50 Juta dari Vidi Aldiano
Keenan Nasution mengisi posisi sebagai drummer sekaligus vokalis.
Band Gipsy bahkan sampai diundang untuk tampil oleh pemilik restoran Ramayana di Amerika Serikat, Ibnu sutowo, di tahun 1972.
Ketika Keenan Nasution kembali ke Indonesia, ia sempat bergabung dengan God Bless.
Tak sampai di situ, Keenan pun pernah membentuk band bersama dengan Chrisye, Fariz RM, Yockie Suryoprayogo, Roni Harahap, dan Guruh Soekarnoputra, yang diberi nama Badai Band.
Namun band tersebut tidak sempat mengeluarkan album.
Di tahun 1992, Keenan pun pernah bekerja bersama Benyamin Sueb dalam pembuatan album Biang Kerok.
Kehidupan Pribadi
Nama asli Keenan Nasution adalah Rada Krisnan Nasution.
Keenan Nasution lahir di Jakarta, pada 5 Juni 1952.
Pria berdarah Batak ini adalah anak Saidi Hasjim Nasution, seorang pemain biola.
Keenan berasal dari keluarga menengah atas yang tinggal di Jalan Pegangsaan.
Ia memiliki lima saudara.
Mereka adalah Zulham Nasution (Joe Am), Bachmid Gaury Nasution (Gauri), Aumar Naudin Nasution (Odink), dan Debi Murti Nasution (Debby).
Keenan Nasution diketahui menikah dengan seorang penyayi tanah air yang ebrnama Ida Royani.
Keduanya dikaruniai 2 putra dan putri, yaitu Dary dan Jenahara Nasution yang terkenal sebagai seorang perancang busana.
Berikut daftar karya Keenan Nasution yang dikutip dari Kompas :
Album Solo
- Di Batas Angan-Angan (1978)
- Tak Semudah Kata-Kata (1979)
- Akhir Kelana (1980)
- Beri Kesempatan (1981)
- My Love bersama Ida Royani (1982)
- Romansa bersama Ida Royani (1982)
- 42nd Street (1983)
- Dara-Dara (1985)
- Dulu Lain Sekarang Lain (1985)
- Kupu-Kupu Cinta (1986)
- Bunga Asmara (1990)
- Apa Yang Telah Kau Buat (2007)
- Akustik (2012)
Album yang melibatkan Keenan
- Guruh Gipsy – Kesepakatan dalam Kepekatan, 1976, sebagai pemain drum penyanyi pada lagu Indonesia Maharddhika dan Geger Gelgel
- D&R – self-titled, 1976, sebagai pemain drum; penyanyi pada lagu Cindy
- Various Artists – 9 Lagu Terbaik Festival Lagu & Penyanyi Populer Tingkat Nasional V/’77, sebagai penyanyi dan pencipta lagu Di Batas Angan-Angan
- Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja 1977, sebagai penata musik, dan pemain drum; penyanyi pada lagu Kemelut dan Oh Bunga Anggrek
- Erros Djarot, dkk. – Badai Pasti Berlalu, 1977, sebagai pemain drum pada lagu Khayalku, Angin Malam, dan Semusim
- Various Artists – 10 Lagu Terbaik Lomba Cipta Lagu Remaja 1978, sebagai pemain drum; penyanyi pada lagu Awan Putih dan Saat Harapan Tiba
- Chrisye – Sabda Alam, 1978, sebagai pemain drum
- Chrisye – Percik Pesona, 1979, sebagai pemain drum pada lagu Kehidupanku
- Yockie Suryo Prayogo – Musik Saya Adalah Saya, 1979, sebagai pemain drum
- Harry Sabar – Lentera, 1979, sebagai penata musik, pencipta lagu, dan pemain kibor pada lagu Khalwat Jiwa; pemain drum pada lagu Lentera, Kitaran Warsa, Kemarin dan Hari Ini, dan Khalwat Jiwa
- Fariz RM – Selangkah Ke Seberang, 1979, sebagai pemain drum pada lagu Kutuk Seribu Dewa
- Mira Ismuthiar – Terluka, 1981, sebagai pemain drum
- Harry Sabar – Bayang Pesona, 1981, sebagai pemain drum pada lagu Salam Negeriku
- Harry Sabar – Kasih Sayang, 1985, sebagai pemain drum
- Doddy Soekasah – Laras Hati, 1985, sebagai pemain drum
- Gank Pegangsaan – Palestina I, 1991, sebagai pemain drum, penyanyi pada lagu Dirimu, Jalan Sabang, dan Matahari
- Al Haj – Biang Kerok, 1992, sebagai pemain drum
- Doddy Soekasah – Serambi, 1999, sebagai penyanyi
(TRIBUNNEWS/Ika Wahyuningsih)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.