Senin, 29 September 2025

Film Timur Terinspirasi Operasi Mapenduma, Iko Uwais Bakal Tampilkan Sosok Prabowo Subianto?

Film Timur besutan Iko Uwais terinspirasi kisah nyata Operasi Mapenduma, sebuah misi penyelamatan dari Kopassus di bawah komando Prabowo Subianto.

kolase/instagram/Intisari
Film Timur besutan Iko Uwais terinspirasi kisah nyata Operasi Mapenduma, sebuah misi penyelamatan dari Kopassus di bawah komando Prabowo Subianto. 


Sandera-sandera tersebut adalah Adinda Arimbi Saraswati, Navy W. Th. Panekenan, Matheis Yosias Lasembu, dan Delly Priatna dari Indonesia, Hans van der Ploeg dan Mark van der Wal dari Belanda, René Robert, Jean-Michel Martin, dan Stéphane Malbos dari Prancis, Maxime Jouan dari Swiss, dan Dave Bean dari Amerika Serikat.

Penyanderaan ini menimbulkan krisis diplomatik dan kemanusiaan, serta menantang otoritas pemerintah Indonesia di Papua.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung menugaskan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk melakukan operasi pembebasan sandera.

Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto, yang saat itu merupakan menantu dari Presiden Soeharto.

Prabowo mengusulkan untuk melakukan operasi militer secara rahasia dan cepat, tanpa melibatkan pihak asing atau media.

Ia juga menolak untuk bernegosiasi dengan OPM, yang menuntut kemerdekaan Papua, pembebasan tahanan politik, dan penghentian operasi militer di Papua sebagai syarat pembebasan sandera.

Prabowo menganggap OPM sebagai kelompok separatis yang harus diberantas, dan tidak mau memberi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan publisitas atau legitimasi.

Prabowo mempersiapkan operasi ini dengan sangat hati-hati dan detail.

Ia mengerahkan sekitar 400 prajurit Kopassus, yang sebagian besar bersenjatakan AK dan SSI, untuk menyusup ke daerah Mapenduma.

Ia juga menggunakan pesawat-pesawat terbang dan helikopter-helikopter untuk mengangkut pasukan dan peralatan, serta untuk melakukan pengintaian udara.


Selain itu, ia memanfaatkan informasi dari mata-mata, pembelot, dan penduduk setempat untuk mengetahui lokasi dan gerak-gerik OPM.

Operasi ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 5 hingga 9 Mei 1996.

Dalam menjalankan misi ini, Prabowo memutuskan untuk menyerang di enam titik sesuai hasil kajian tim intelijen.

Hasilnya, Operasi Mapenduma berhasil membebaskan para sandera.

Namun dari total 26 sandera, ada 2 orang yang meninggal dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan