Sabtu, 4 Oktober 2025

Gaya Hidup Anak & Menantu Jokowi

Dulu 'Ngegas' Ibu Iriana Direndahkan, Menebak Psikologis Kaesang Pilih Diam Ketika Istri 'Diserang'

Kaesang Pangarep dan sang istri Erina Gudono dibully habis-habisan karena naik jet pribadi menuju AS, saat situasi politik Tanah Air memanas.

|
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, beranjak meninggalkan kantor DPP PSI, Jakarta, Rabu (4/9/2024). 

Muncul desas-desus upaya mengubah keputusan tersebut, untuk meloloskan Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Jokowi, maju di Pilkada Serentak 2024.

Kaesang diketahui lahir pada 25 Desember 1994. Artinya tahun ini dia belum genap 30 tahun.

Meski pada akhirnya DPR memenuhi tuntutan masyarakat, tetap saja Kaesang dan Erina berhenti dibully. Mereka dianggap tak sensitif terhadap situasi memanas di Tanah Air karena memamerkan kemewahan.

Ada pula yang menyerang Erina secara pribadi yang sedang hamil tua, hingga namanya sempat trending di media sosial X karena tuduhan bau ketiak.

Namun, Kaesang sama sekali tak memberi respons di akun media sosialnya. Bahkan sampai diduga menghilang.

Mungkin baru kali ini ia bersikap demikian menghadapi bullying netizen. Dengan kata lain Kaesang bersikap di luar kebiasaannya.

Yang jadi pertanyaan, bagaimana kondisi batin Kaesang? Apalagi Erina sang istri juga 'diserang'.

Ada banyak kemungkinan yang terjadi dalam diri Kaesang. Pertama, bisa jadi dia tak mau ambil pusing dengan cibiran orang lain dan memutuskan fokus pada dirinya serta keluarga.

Apalagi saat ini sang istri hamil tua dan sebentar lagi melahirkan anak pertama mereka. Meladeni komentar negatif netizen hanya buang-buang waktu dan pikirannya.

Bisa jadi Kaesang sengaja menghindari konflik di media sosial, karena khawatir tak bisa menahan emosi sehingga memicunya  untuk berkata kasar.

Dalam tradisi, seorang suami pantang mengucapkan kata-kata buruk dan kasar saat istri hamil. Jika pantangan dilanggar, ada konsekuensi terhadap si jabang bayi.

Kemungkinan kedua, Kaesang diliputi perasaan bersalah.

Dikutip Psychology Today, rasa bersalah muncul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan seseorang.

Sebagai contoh, mereka mungkin merasa menyesal telah melakukan sesuatu yang buruk, yang dapat memotivasi mereka untuk mengubah perilaku mereka di masa mendatang.  

Maka, keputusan memilih diam sebagai sarana introspeksi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved