Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Koroner dengan Jalan Kaki
Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu penyakit silent killer yang mana penderitanya sering meninggal mendadak.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi salah satu penyakit silent killer yang mana penderitanya sering meninggal mendadak.
Ada banyak cara untuk mencegahnya, salah satunya adalah dengan rajin berjalan kaki.
Dokter spesialis pembuluh darah dan jantung Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) dr. Yahya B Juwana, Sp.Jp(K) mengatakan, sering kali orang abai dengan gejala jantung koroner, lantaran mayoritas pasien PJK tidak mengalami gejala nyeri dada.
“Gejala pada setiap orang mungkin berbeda, namun bagi mereka yang suka berjalan kaki, ke mana-mana naik transpotasi umum, bisa merasakan gejala gangguan jantung, ada yang salah dengan kondisi tubuh, di mana nafas yang tidak plong atau sering merasakan nafas pendek,” ungkap dia dalam temu media di Jakarta, Rabu (19/6/2024).
Saat merasa nafas tidak plong atau terasa berat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
dr. Yahya mengatakan, nantinya dokter jantung akan melakukan skrining untuk mengetahui atau mendeteksi kemungkinan adanya gangguan jantung.
Harapannya agar seseorang itu bisa mendapatkan penanganan dan perawatan medis yang cepat dan tepat sesuai kondisi jantung.
Adapun skrining jantung yang dilakukan seperti Elektrokardiografi (EKG) dan tes treadmill.
Karena itu, aktivitas fisik yang sederhana seperti jalan kaki bisa menjadi deteksi awal adanya gangguan pada jantung.
“Malas jalan kaki, sering naik lift, lalu sering duduk. Kurang aktivitas alhasil tidak merasakan gejala nafas itu. Baru ketahuan saat medical check up, kok bisa. Kadang pasien merasa tidak ada keluhan. PJK ini tidak ada gejala yang terlihat misalkan demam. Memang tanpa gejala,” ungkap dokter lulus Universitas Indonesia (UI) ini.
Adapun gejala khas dari serangan jantung koroner sebagai berikut:
Onset nyeri dada terjadi kurang lebih 10 menit. Kemudian timbul saat istirahat atau tercetus saat beraktivitas.
Sensasinya seperti ditusuk, terbakar, dihimpit, ditekan, diperas, sesak nafas, nafas berat dan lainya yang kemudian menjalar ke perut, lengan, leher, rahang, dan lainnya.
Serta punya riwayat diabetes dan berusia lanjut.
Randi Pedagang Kerupuk 26 Hari Jalan Kaki dari Palembang ke Subang demi Foto Bareng Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Menteri Agama Minta Maaf Usai Jalur Arafah, Muzdalifah dan Mina Macet saat Puncak Haji |
![]() |
---|
Viral Jemaah Haji Kelelahan Usai Jalan Kaki Berjam-jam dari Muzdalifah ke Mina, Apa Kata Kemenag? |
![]() |
---|
Siswi SMA di KBB Jalan Kaki Naik Turun Bukit-Seberangi Waduk ke Sekolah, Berangkat Jam 5 Pagi |
![]() |
---|
Prof Teguh Santoso Beber Metode Baru Tangani Pasien Jantung Koroner di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.