Shandy Luo, Konten Kreator Muda Berjargon 'Ayo Main' Memiliki 2,8 Juta Followers di TikTok

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shandy Lopulisa namanya. Di jagat maya, dia lebih dikenal dengan sebutan Shandy Luo.

Dirinya merupakan seorang content creator yang identik dengan jargon “AYO MAIN!” lewat permainan “clue” dan asah otak lainnya.

Dengan talenta yang dimilikinya, saat ini ia mampu meraih jutaan followers di sosial media, terutama di TikTok.

Diketahui, Shandy lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 15 Desember 1992.

Pria berkacamata ini adalah anak ketiga dari tiga bersaudara.

Baca juga: Rafael Tan Lebih Nyaman Jadi Konten Kreator Ketimbang Member Boyband

Menghabiskan masa kecilnya di Pematangsiantar, ia datang ke ibukota pada usia 17 tahun untuk kuliah dan menyelesaikan jenjang S1 di bidang Jurnalistik.

Sejak kecil, Shandy Luo sudah senang dengan permainan, dan kuis yang tayang di layar kaca.

Sebut saja kuis Tak Tik Boom, Komunikata, Siapa Berani?, Family 100, dan masih banyak lagi.

Diakuinya, tayangan inilah yang banyak mengasah ide dan kreativitasnya dalam membuat ide-ide permainan dan kuis yang cukup sering ia lontarkan saat di bangku sekolah dan kuliah.

Sejak SMP dia rutin mendengarkan siaran radio lewat tape radio yang ada di rumahnya. Kecintaannya pada dunia radio yang membuatnya bertekad untuk menjadi penyiar radio saat dewasa nanti.

Menekuni dunia radio professional sejak tahun 2011, membuat kreativitas Shandy Luo semakin terasah, mulai dari menjalankan peran sebagai produser hingga menjadi penyiar, setiap hari selalu ada hal-hal kreatif yang dikembangkan.

"Sebetulnya, ketertarikan saya pada dunia konten sudah dimulai pada tahun 2014. Hanya saja saat itu, setiap konten yang dibuat sifatnya hanya untuk kepentingan stasiun radio. Nah, baruah pada 2021, saya memberanikan diri untuk membuat konten yang diupload di akun sosial media," ucapnya.

Menurutnya, Mei 2021 adalah pertama kali Shandy Luo mengunggah videonya ke platform Tiktok.

Masih mencoba mencari formula yang tepat, sehingga jenis videonya masih beragam. Hingga akhirnya dua jenis konten mulai disukai penonton dan meraih jutaan views. "Adalah tebak tebak pikiran (dengan rumus matematika) dan baca cepat (tongue twister) yang menaikkan popularitas dan jumlah video," jelas dia.