Polisi Tembak Polisi
Putri Candrawathi Alami Tekanan Mental, Kamaruddin Pahami Keadaannya hingga Tawarkan Perlindungan
Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, trauma. Ia belum bisa komunikasi. Pandangan matanya kosong seperti orang ketakutan.
Editor:
Willem Jonata
Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, mengungkapkan keinginannya untuk bertemu Putri Chandrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.
Keinginan Kamaruddin itu muncul setelah Putri tidak pernah terlihat pasca-kematian Brigadir J.
Bahkan hingga kini, Putri yang meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi Korban (LPSK) belum juga diperiksa dengan alasan masih shock.

"Oleh karena itu supaya Ibu itu tidak terguncang, saya menawarkan diri untuk melindungi Ibu Putri. Saya berkeinginan berbicara dengan dia supaya jelas apa yang terjadi pada 8 Juli 2022," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
"Bisanya kalau perempuan ngomong sama saya, biasanya nyaman untuk mencurahkan isi hatinya karena saya orangnya sabar mendengar," sambungnya.
Kamaruddin menjelaskan jika Putri berkenan, cerita pada hari tewasnya kliennya itu bisa menjadi dasar terungkapnya kasus tersebut secara terang benderang.
"Jadi saya tertarik untuk bertemu Ibu Putri supaya tahu dan mengurangi terlalu banyak misalnya misteri-misteri yang tidak terungkap. Saya menawarkan diri untuk bertemu Ibu Putri. Saya berjanji akan melindungi dia secara hukum kalau berkenan ya," jelasnya.
Baca juga: PROFIL Singkat 10 Perwira Dimutasi ke Yanma Polri Buntut Kasus Tewasnya Brigadir J, Termasuk Sambo
"Supaya cepat terungkap perkaranya dan tidak membebani institusi Polri kan kasian Polri jadi terbebani toh. Saya mau meringankan beban itu," tambahnya.
Istri Irjen Ferdy Sambo Jadi Titik Tumpu terkait dugaan pelecehan hingga kematian Brigadir J
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku pihaknya belum bisa mengungkap kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati.
Putri diduga merupakan korban pelecehan seksual yang dilakukan diduga Brigadir J sehingga terjadinya insiden penembakan di rumah dinas Sambo.
Taufan mengatakan titik tumpu atau saksi hidup dari kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, yakni istri Sambo.
Sebab saat kejadian, ajudan Sambo, yakni Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dan Bripka Ricky tidak menyaksikan insiden itu.
"Seluruh peristiwa ini titik krusialnya, tumpunya ada di Bu Putri (yang bisa) menjawab apakah (ada) tembak-menembak, siapa yang melakukannya, pelecehan seksual ini benar ada atau tidak. Saya kira itu," kata Taufan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Taufan menuturkan saat ini Komnas HAM belum bisa bertemu dengan istri Sambo, lantaran masa psikologis dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) belum selesai.