Kamis, 2 Oktober 2025

Kabar Artis

FAKTA Ceramah Oki Setiana Dewi yang Dituding Normalisasi KDRT, Banjir Kritik hingga Doa sang Aktris

Ceramah Oki Setiana Dewi menuai sorotan karena dianggap menormalisasi KDRT dan banjir kritikan. Ini faktanya hingga respons sang aktris.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Inza Maliana
Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Oki Setiana Dewi ketika ditemui disela-sela jumpa pers film Merindu Cahaya de Amstel, di CGV Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/1/2022). Ceramah Oki Setiana Dewi menuai sorotan karena dianggap menormalisasi KDRT dan banjir kritikan. Ini faktanya hingga respons sang aktris. 

Dengan mata sembab, istri itu kemudian membuka pintu dan ternyata tamunya adalah ibu dari istri tersebut.

Melihat ibu mertuanya datang, kata Oki, suami khawatir istrinya bakal mengadu atas pemukulan yang ia lakukan.

Ibu tersebut kemudian bertanya kepada anaknya mengapa matanya menangis dan matanya sembab.

Sang anak kemudian menjawab ia menangis karena terharu saat berdoa.

Ia berdoa karena rindu kepada ayah dan ibunya dan ternyata doa itu langsung dikabulkan.

Melihat itu, kata Oki, sang suami luluh karena semestinya sang istri bisa mengadukannnya kepada ibunya.

"Jadi nggak perlulah cerita-cerita yang sekiranya menjelekkan pasangan kita sendiri," kata Oki di akhir cerita.

Cerita inilah yang kemudian viral di media sosial dan Oki dianggap menormalisasi KDRT.

3. Banjir Kritikan

Sejumlah warganet bereaksi dan mengkritik ceramah Oki Setiana Dewi itu. Sejumlah kalangan ikut berkomentar terkait hal tersebut.

Satu di antaranya Jaringan Muslim Madani (JMM) yang menilai apa yang disampaikan Oki Setiana Dewi sangat berbahaya karena berpotensi menjustifikasi KDRT. 

Peneliti JMM, Lukman Hakim mengatakan, sebaiknya Oki Setiana Dewi lebih berhati-hati dalam penyampaian diksi ceramah yang akan menjadi polemik kontroversi di tengah-tengah masyarakat.

"Kekerasan dalam hal ini KDRT jelas bukan aib tapi kriminal perbuatan melawan hukum termaktud dalam UU KDRT tidak bisa ditolelir dan didiamkan."

"Akan sangat berbahaya tidak hanya bagi keharmonisan rumah tangga tapi juga nyawa korban," kata Lukman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (3/2/2022).

Lukman menerangkan dari berbagai sumber literatur hasil kajian disimpulkan, KDRT merupakan salah satu kekerasan dengan kasus pengulangan tertinggi. Sebab KDRT akan menimbulkan penularan kekerasan antar generasi. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved