Kamis, 2 Oktober 2025

Bursa Capres

Once Mekel Tolak Wacana Presiden 3 Periode dan Siap Turun ke Jalan, Itu Tidak Lucu!

Once Mekel mengaku selama ini dirinya tertarik dengan dunia politik tapi dia menolak keras wacana presiden 3 periode.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Penyanyi Once Mekel saat wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Waktu mahasiswa banyak teman aktivis. Saya seumuran dengan Fadli Zon. Banyak teman-teman seumuran saya, dari angkatan 98.

Saya juga ikut dalam diskusi politik di kampus. Ada peristiwa penting dalam hidup saya yang merasa, politik (praktis) itu harus dijauhi karena politik itu harus ditekuni 100 persen.

Kalau tidak akan merugikan diri sendiri dan orang lain. Dulu ada teman saya, yang pikir saya senang politik. Mereka suka ngajak. Saat ada pergolakan di markas PDI, saya disuruh ambil paket di LBH oleh teman kampus.

Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Lalu saya jalan banyak tentara, massa, itu tahun 1996. Reformasi dimulai awalnya dari peristiwa Kudatuli. Saya ambil paketnya dari LBH, saya taruh di angkutan umum.

Pas sudah dekat rumah, saya buka paketnya, isinya pamflet untuk melawan dengan gambar kepalan. Kalau digeledah sama tentara bisa digebukin aparat. Itu satu kisah. Banyak hal lain.

Saya merasa tidak punya potongan politisi. Politik itu harus 100 persen atau tidak sama sekali. Jadi musik saja lah, saya terpanggil. Tapi kalau politik mengamati.

Kalau politik harus 100 persen politik. Teman-teman saya ditangkap di rezim Pak Harto. Beberapa teman saya dipenjara.

Saya pikir tidak kuat mengikutinya. Tapi beberapa teman ini suka ngumpul untuk menganalisa kebijakan publik, tapi tidak serius.

Kalau sekarang sudah terlalu banyak orang hebat, nanti terlalu berisik. Jadi saya pikir tekuni musik saja.

Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Saya juga mengukur, kalau orang mau masuk politik harus bisa mengukur lingkarannya kecil apa besar. Ada orang lingkaran kecil ikut politik buat apa. Misal, hanya dia keluarganya.

Yang masalah lingkaran tidak besar tapi mau ikut politik. Lingkaran kepedulian kecil begitu ikut politik cuma cari uang untuk memenuhi lingkaran itu saja.

Kita harus punya kepedulian yang besar buat orang-orang lain. Lebih baik kita harus mampu untuk mawas diri.

Anda sering ditawari masuk partai politik?

Oh iya sering. Dari berbagai partai. Banyak ya. Saya cuma bilang saya belum selesai dengan diri saya sendiri. Saya masih mau cari uang, masih mau coba bikit di dunia usaha. Bukan tidak peduli dengan orang banyak.

Sebenarnya saya suka lebih aktif. Tapi saya pikir, politisi ideal harus selesai dengan dirinya sendiri dan mau melayani orang banyak.

Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan
Penyanyi Once Mekel berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di studio musiknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/6/2021). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved