Kabar Artis
Lagu Baru Iwan Fals Soroti Isu Nasional: Ekspor Benur, Korupsi Bansos, hingga Penembakan Laskar FPI
Tiga lagu baru tersebut seakan menjawab pertanyaan publik yang selama ini menilai Iwan Fals melempem dan sudah tunduk pada penguasa.

Lirik-lirik satir dihadirkan di bait awal lagu tersebut, yang mempertanyakan mengapa korupsi masih terus terjadi dan selalu ada dari masa ke masa.
"Dulu-dulu juga udah sering dibikinin lagu. Apa karena dibikin lagu koruptornya menjadi semakin belagu. Sambil korup dinyanyiin, kan enak tuh, jadi tambah semangat, tambah bergairah," bunyi petikan lirik tersebut.
Penyanyi bernama asli Virgiawan Listanto ini bahkan menyebut koruptor jaman sekarang semakin berani.
"Kalau dulu di bawah meja, kalau sekarang sama meja-mejanya, plus almari, waduh. Kalau memang begitu, saya mohon mangap. Ampun pemerintah, ampun," lanjut lirik tersebut.
Iwan pun menyayangkan korupsi bansos yang dilakukan pejabat tersebut, sebab pada dasarnya kehidupan mereka tidak susah-susah amat.
"Ini lagi ada dana bansos dibuat bancakan, kasak kusuk tetangga bilang begitu, padahal musim pandemi kok tega sekali," sindir Iwan Fals.
Iwan juga menyinggung soal perkataan Ketua KPK dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut korupsi di masa pandemi bisa dihukum mati.
Musisi 59 tahun itu juga mempertanyakan kebenaran akan hukuman mati tersebut.
"Tapi kok belum ada yang dihukum mati karena korupsi, atau saya yang nggak update ketinggalan berita," tutur Iwan Fals lewat lagu itu.
Apakah Masih
Masih segar diingatan tentang kasus suap dan korupsi tersebut, publik dikagetkan dengan berita tewasnya enam laskar FPI yang ditembak polisi.
Kasus penambakan enam laskar polisi tersebut membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, termasuk Iwan Fals.
Ayah almarhum Galang Rambu Anarki ini kemudian membuat lagu yang ia beri judul Apakah Masih.
Di awal bait lagu, Iwan sempat menyebut sederet kasus korupsi yang selama ini terjadi di Indonesia.
Namun, belum selesai ia mengingat semua kasus itu, ia justru dikagetkan dengan kabar penembakan anggota laskar FPI.