Senin, 29 September 2025

Investasi Bodong

Tangis Dokter Eva Tersangka Kasus Investasi Bodong Pecah di Pemakaman Johny Indo: Maafkan Eva, Pih!

Eva terlihat menangis tersedu-sedu melihat mendiang ayahnya Johny Indo dimakamkan di TPU Selapajang, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.

Warta Kota/Arie Puji Waluyo
Martini Luisa alias dokter Eva di pemakaman ayahnya, Johny Indo 

Baca: Diduga Terlibat Kasus MeMiles, Putri Johny Indo: Itu Advertising Online, Bukan Investasi

"Sesuai dengan KTP dia (Johny) mubalig, penceramah juga," kata Dian Qurnila usai pemakaman Johny Indo di TPU Selapajang Jaya, Tangerang, Banten, Senin (27/1/2020).

Dian mengungkapkan dirinya telah meminta kepada Stella Tiah untuk memakamkan Johny secara Islam, karena permintaan almarhum sebelum meninggal.

"Johny jauh sebelum sakit dia selalu beri pesan," ucapnya.

Lebih lanjut, Dian Qurnila mengatakan setelah memutuskan dimakamkan secara islam, ia selebihnya mengikuti permintaan keluarga istri Johny.

"Semua keluarga baik. Jadi yaudah nggak apa-apa asal jangan dibawa ke rumah saya. Tetap di sini (Tangerang), makamin, udah dipilih di sini, nggak apa-apa," ujar Dian Qurnila.

Diberitakan sebelumnya, Johny Indo menghembuskan nafas terakhir di rumah istri pertamanya, di Jalan Tangga Asem, Tangerang, Banten, Minggu (26/1/2020) pukul 07.45 WIB.

Sebelum meninggal dunia, pria bernama lengkap Johanes Hubertus Eijkenboom diketahui sesak nafas.

Keluarga pun panik ketika Johny sesak nafas yang diduga hanya masuk angin dan kemudian meninggal.

Selain itu, delapan bulan lalu Johny kembali tinggal dengan istri pertamanya karena ia ditinggal oleh keluarga terdahulu yang tidak tahu kemana.

Delapan bulan bersama istri pertama yang diketahui seorang pendeta, Johny kembali memegang keyakinan pertamanya dan terus beribadah.

Ketika kembali ke istri pertama, kondisi Johny memang sudah tidak sehat.

Ia pun dalam kondisi sakit, karena jatuh dan pernah menjalani operasi hernia.

Ketika masa muda, mengutip informasi dari Wikipedia, Johny Indo dikenal publik sebagai perampok toko emas di Jakarta dan sekitarnya pada era tahun 1970-an, yang dilakukan pada siang hari bersama kelompoknya Pachinko (Pasukan China Kota).

Aksi paling terkenal Johnny Indo adalah merampok toko emas di Cikini, Jakarta Pusat, pada 1979.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan