Ciputra Meninggal Dunia
Kenang Sosok Ciputra, Inul Daratista Ungkap Momen Pertemuannya dengan sang Maestro Properti
Pedangdut Inul Daratista beberkan obrolan dengan mendiang Ciputra, Inul mengaku memiliki kenangan dengan Ciputra beberapa tahun yang lalu
Kenang Sosok Ciputra, Inul Daratista Ungkap Obrolan Keduanya saat Berada Dalam Pesawat
TRIBUNNEWS.COM - Pedangdut Inul Daratista ungkap momen obrolan bersama dengan mendiang Ciputra.
Melalui unggahan di akun Instagram miliknya @inul.d, Rabu (27/11/2019), Inul mengaku memiliki kenangan dengan Ciputra beberapa tahun yang lalu.
Obrolan terjadi saat keduanya berada di dalam pesawat terbang dan perjalanan menuju Surabaya.
Saat itu, Ciputra menanyakan pekerjaan sampingan Inul selain menyanyi apa?
Inul pun menjawab usaha sampingannya saat ini adalah karaoke, karaoke ini sebagai bentuk aset dan tabungan masa depan.
Gayung bersambut, ternyata Ciputra merespon dengan baik.
Pada saat itu Ciputra mengatakan bahwa perempuan harus mandiri, belajar tidak harus dari sekolah, jika memang tidak mampu.
Namun, Ciputra juga menyarakan jangan pernah berhenti belajar, dimanapun, kapanpun, dan jangan pernah malu meski dicemooh orang asalkan benar.
Ayah dengan 4 anak ini pun menyarankan pada Inul soal urusan surat menyurat jangan sampai berantakan.
Tak hanya itu, Ciputra membeberkan rahasia usahanya, hal ini berkaitan tentang atas nama usaha jangan sampai menggunakan nama orang lain.
Selain itu, hargai orang yang mau bekerja dengan kita sehingga orang tersebut betah, mengayomi, dan mendengarkan kita.
Ciputra pun menanyakan berapa jumlah karaoke yang dimiliki istri Adam Suseno ini.
Inul menjawabnya ada 100 cabang lebih.

Ciputra juga menyarankan pada Inul agar pilih partner yang baik dan harus hati-hati jangan sampai dicurangi.
Hal ini lantaran dunia bisnis merupakan dunia yang kejam, jadi harus pintar, cerdas, sehingga tidak dianggap remeh orang lain.
Terakhir, Ciputra mengingatkan tentang surat bisnis harus diamankan sendiri oleh pemilik bisnis.
Ciputra pun mengaku bangga dan salut pada Inul.
Meskipun Inul anak kampung, tapi mau merubah nasib ke kota.

"Sy punya kenangan dgn beliau bbrp tahun lalu ketika ngobrol berdua saat di dlm pswt menuju sby , inul selain nyanyi apalagi ?? Usaha pak jawabku , usaha apa ?? Karaoke ,ngumpulin aset dan nabung ... bagus kamu hrs jd perempuan mandiri,belajar gak hrs dr sekolah klo mmg ga mampu,tapi kamu jgn berhenti belajar dimanapun,kapanpun,jgn malu meski di cemooh org asalkan benar. Oh iya klo punya usaha / bisnis."
"Jgn sampai urusan surat menyurat berantakan iya pak ci,atasnama jgn pake org lain bahaya kata beliau... iya pak ci klo sm pegawai di orangkan biar awet kerjanya sm kita,ngayomi,mau mendengarkan dan jgn bossi iya pak ci... berapa karaokemu ?? 100 cabang lebih,kalo punya partner pilih yg baik dan hati2 jgn sampe di curangin , ingat nul bisnis itu kejam... kamu hrs jadi pintar cerdas biar ga dianggap remeh org lain."
"Saya salut bangga sama kamu anak kampung yg mau merubah nasib . Ingat surat2 bisnis kudu kamu amankan ya dan segitu aja krn ngobrolnya cuma sejam doank. RIP Pak ciputra,"tulis Inul.
Unggahan ibunda Ivander Damares inipun mendapatkan respon dari sejumlah warganet.
@syira.maulida : "Bunda hebat , semoga bunda sehat makin sukses usahanya bun."
@king_obel : "Pantes alm sukses,kata katanya sangat memotifasi dan humble smoga alm diterima amal ibadahnya dan di tempatkan di surga #aamiin."
@agustinesetiyaningsih : "Innalilahi waiinailihi rojiun, semua yg di nasehatkan Pak Ciputra itu benar-benar hal yg kadang kita lupa ya bund? Bijaksana sekali nasehatnya. "
@arie.cheche : "Inalillahi.. slmt jalan pak ci.. smga tenang d sisiNya smua ilmu nya bisa bermanfaat bagi kami para murid didikmu."
@veronica_eka3011 : "Salut sama beliau, gak pelit ilmu bahkan kasi nasehat sampe sedetail itu. Beristirahatlah dlm damai pak Ciputra.
Kabar meninggalnya Ciputra
Founder dan Chairman Grup Ciputra wafat pada usia 88 tahun, Rabu, 27 November 2019 pukul 01:05 waktu setempat di Singapura.
Jenazah Ciputra rencananya akan disemayamkan mulai hari Jumat 29 November 2019 di Ciputra Artpreneur, Ciputra World I, Retail Podium 11, Jalan Prof DR Satrio Kav.3-5 Kuningan, Jakarta.
Rencananya jenazah Ciputra akan dikebumikan pada hari Kamis pekan depan, 5 Desember 2019, di Pemakaman Keluarga, Desa Sukamaju, Jonggol, Jawa Barat.
Putri Pertama Ciputra, Rina Ciputra Sastrawinata mengatakan Ciputra meninggal dunia setelah mendapat perawatan akibat sakit yang dideritanya di Singapura.
Pihak keluarga saat ini sedang dalam proses untuk memulangkan jenazah dari Singapura.
“Kami sangat kehilangan sosok ayah, kakek, dan pimpinan yang menjadi suri teladan bagi keluarga dan keluarga besar dari Grup Ciputra,” ujar Rina, Rabu (27/11) seperti dikutip dari www.ciputra.com.
Ciputra merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, lahir di Parigi Sulawesi Tengah, 24 Agustus 1931 dari keluarga sederhana.
Pada usia 12 tahun, Ciputra sudah harus mandiri, setelah ayahnya ditangkap oleh tentara penjajah.
Ciputra, yang juga pelopor properti di Indonesia ini, meninggalkan istri, empat anak, empat menantu, 10 cucu, empat cucu menantu, dan tujuh cicit.
Semasa hidupnya, Ciputra, konglomerat di balik pembangunan Taman Impian Jaya Ancol dikenal sebagai sosok pekerja keras, sederhana, dan sangat entrepreneurial.

Ciputra selalu menekankan kepada keluarganya untuk mengutamakan kejujuran dan integritas yang kemudian diterapkan dalam menjalankan bisnis Grup Ciputra, yakni berdasarkan tiga pilar filosofi yaitu Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship.
Ciputra juga bercita-cita untuk dapat menciptakan lebih banyak entrepreneur di Indonesia, yakni generasi muda yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dengan cara mengubah sampah dan rongsokan menjadi emas.
Ciputra, sang begawan properti ini, telah mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia antara lain Tanda Kehormatan Satyalencana dalam bidang Pembangunan, Tanda Kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial, dan Tanda Kehormatan Satyalencana Pembangunan dalam Pengembangan KUD & Pengusaha Kecil.
Secara keseluruhan, Ciputra menerima lebih dari 80 penghargaan dari berbagai institusi nasional dan internasional lainnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan sekaligus doa kepada beliau dan keluarga,” demikian pesan penutup dari CEO Grup Ciputra, Candra Ciputra. dikutip dari Kontan.co.id.
Mengenal sosok Ciputra
Ciputra merupakan pengusaha properti terkemuka yang sukses mendirikan Ciputra Group, Jaya Group, dan Metropolitan Group.
Diketahui, semasa hidupnya, Ciputra dikenal sebagai seorang filantropis.
Ia berkiprah di bidang pendidikan dengan mengembangkan sekolah dan mendirikan Universitas Ciputra.
Pada 2018, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Ir Ciputra menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan US$ 950 juta.
Pria kelahiran Parigi tersebut pernah menceritakan bagaimana kehidupan masa kecilnya yang dididik dalam sekolah Belanda.
"Umur 6 tahun dikirim oleh ayah dan ibu saya untuk bersekolah di Kota Gorontalo."
"Sebab di Parigi itu tidak ada sekolah Belanda, di Gorontalo ada sekolah Belanda," kata Ciputra, semasa hidupnya, dilansir dari TribunJakarta.
Ia mengatakan sempat tertinggal kelas dan mendapat nilai 4 pada mata pelajaran bahasa Belanda.
"Tapi saya dari kelas 2 ke 3 tertinggal kelas. Saya bahasa Belanda dapat angkat 4," lanjutnya.
Pada saat itu, Ciputra mengaku merasa malas belajar bahasa Belanda karena tidak pernah memakainya di rumah.
"Saya malas belajar bahasa Belanda, karena di rumah tidak memakai bahasa Belanda, kenapa saya harus belajar?"
"Ketika saya belajar bahasa Belanda saya tertidur, dapat angkat 4," ujar Ciputra, semasa hidupnya.
Waktu itu saat masih hidup, kata Ciputra, dirinya tinggal bersama bibi tirinya dan dididik keras.
Ciputra mengakui dirinya merupakan tipe anak yang suka melawan dan tegas serta ekspresif.
Meski dalam didikan yang keras, Ciputra pernah mengaku tetap bersyukur lantaran diajarkan untuk hidup secara jujur.
Bahkan, kondisi perekonomian yang kurang juga sempat menjadi persoalan waktu itu.
Ciputra berhasil menyelesaikan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mengutip dari Wikipedia, Ciputra mengawali kariernya di Jaya Group, perusahaan daerah milik Pemerintah Daerah (Pemda) DKI.
Di Jaya Group, Ciputra bekerja sebagai direksi hingga usia 65 tahun.
Selanjutnya, ia bertugas sebagai penasihat di perusahaan tersebut.
Di perusahaan itu, Ciputra juga diberi kebebasan untuk berinovasi, termasuk dalam pembangunan proyek Ancol.
Kemudian Ciputra mendirikan Metropolitan Group.
Perusahaan itu ia dirikan bersama Sudono Salim (Liem Soe Liong), Sudwikatmono, Budi Brasali, dan Ibrahim Risjad.
Melalui Metropolitan Group, ia membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai.
Saat itu, Ciputra menjabat sebagai direktur utama di Jaya Group, sekaligus menjadi Komisaris Utama Metropolitan Group.
Dari sana, Ciputra mulai membangun grup perusahaan keluarga.
Perusahaan tersebut diberi nama Ciputra Group.
Saat terjadi krisis ekonomi di tahun 1997, tiga group yang dipimpin Ciputra pun ikut tertimpa krisis tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah pun menutup Bank Ciputra yang didirikannya karena dianggap tidak layak.
Asuransi Jiwa Ciputra Allstate yang baru dirintis menjelang krisis pun ikut ditutup.
Dengan adanya kebijakan moneter dari pemerintah dan diskon bunga dari beberapa bank, Ciputra akhirnya mendapat kesempatan untuk merestrukturisasi utang-utangnya.
Ketiga group tersebut pun akhirnya dapat bangkit kembali.
Dilansir ciputra.com, selama tiga dekade terakhir, Ciputra Group telah berhasil mengembangkan lebih dari 70 proyek perumahan di lebih dari 40 kota di Indonesia dan masih memiliki banyak proyek dalam persiapan maupun negosiasi.
Melalui kemitraan, Ciputra Group telah merambah ke seluruh Indonesia hingga ke Asia, yaitu Vietnam, Kamboja, dan China.
Dimulai pada awal 1990-an, selain core business-nya di industri properti, Ciputra Group telah melakukan diversifikasi ke 11 industri.
Kesebelas industri tersebut di antaranya pengembang skala Kota, gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, apartment, pusat rekreasi, fasilitas olahraga, telekomunikasi, kesehatan, broker, media dan e-commerce.
(Tribunnews.com/Sinatrya)(TribunStyle/Amirul Muttaqin) (TribunJakarta.com) (Kontan.co.id/Adi Wikanto, Barratut Taqiyyah Rafie)