Jumat, 3 Oktober 2025

Pemusik Klasik Kelas Dunia Hadir di Indonesia dalam Yo-Yo Ma’s Bach Project

Yo-Yo Ma memulai tur global 2 tahun untuk menampilkan Johann Sebastian Bach Six Suites for Unaccompanied Cello di 36 lokasi di seluruh dunia

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Narasumber konferensi pers Yo-Yo Ma, pemain cello legendaris dunia akan hadir di Indonesia untuk konser musik klasik Yo-Yo Ma’s Bach Project di Indonesia pada tanggal 6 Desember 2019 di Jakarta International Theater mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yo-Yo Ma, pemain cello legendaris dunia akan hadir di Indonesia untuk konser musik klasik Yo-Yo Ma’s Bach Project di Indonesia pada tanggal 6 Desember 2019 di Jakarta International Theater mendatang.

Yo-Yo Ma, kegiatan khusus bertajuk Day of Action pada tanggal 7 Desember 2019 yang akan diisi dengan dialog, kolaborasi dan pertunjukan seni antara Yo-Yo Ma dengan pelaku seni, budayawan, dan komunitas setempat.

Indonesia merupakan negara ke-25 dari seluruh rangkaian Yo-Yo Ma’s Bach Project yang melakukan tur selama 2 tahun untuk mengadakan 36 konser musik klasik di 6 benua dan 36 hari untuk kegiatan Day of Action.

Di Indonesia, Yo-Yo Ma’s Bach Project dipromotori oleh Shoemaker Studios bekerja sama dengan GoImpact dan didukung sepenuhnya oleh Jakarta International Theatre, pusat seni pertunjukan terbaru dan menyediakan fasilitas terbaik di Indonesia.

Pada bulan Agustus 2018, Yo-Yo Ma memulai tur global 2 tahun untuk menampilkan Johann Sebastian Bach Six Suites for Unaccompanied Cello di 36 lokasi di seluruh dunia.

Tur ini dilatarbelakangi tidak hanya oleh 6 dekade perjalanan musik Yo-Yo Ma tapi juga dimotivasi oleh kepiawaian musisi Bach pada kemanusiaan di dunia yang terkadang terlalu fokus pada perbedaan.

Bagi Yo-Yo Ma, musik dari Bach yang kini telah berusia lebih dari 300 tahun merupakan salah satu contoh bagaimana budaya dapat menghubungkan dan membantu kita untuk membayangkan dan membangun masa depan yang lebih baik lagi.

Yo-Yo Ma mempercayai bahwa budaya tidak hanya terbatas pada seni tapi juga pada penyatuan seni dan sains, dan semua hal yang dapat membuat kita memahami lingkungan, orang sekitar dan diri sendiri dengan lebih baik.

Founding Partner of Shoemaker Studios, Prajna Murdaya mengatakan, Shoemaker Studios merupakan inkubator bagi para musisi lokal maupun internasional untuk mengeksplorasi musik dan mengembangkan kreativitas mereka dalam bermusik.

"Kami melihat nilai yang dibawa oleh Yo-Yo Ma’s Bach Project sejalan dengan semangat kami yang menggabungkan beragam elemen musik dan kreatifitas dan menyatu dalam harmoni seperti halnya dalam bermusik," katanya, Kamis (31/10/2019).

Ia meyakini semangat Yo-Yo Ma dapat menginspirasi pemusik di Indonesia untuk menghargai keberagaman dan menjalin hubungan yang harmonis antar sesama.

Kolaborasi ini merupakan wujud upaya kami membangun dan mengembangkan ekosistem musik di Indonesia.”

Founding Partner of GoImpact, Andy Ann meyakini mengatakan, dalam GoImpact kami menyakini bahwa kolaborasi dan menciptakan ekosistem merupakan dasar yang kuat untuk berkembang lebih baik. Hal yang sama juga penting untuk musik.

"Pesan yang sama dibawa oleh Yo-Yo Ma’s Bach Project. Hal itulah yang mendasari dukungan kami terhadap Yo-Yo Ma’s Bach Project. Kami berharap Yo-Yo Ma’s Bach Project dapat menggerakkan industri musik klasik di Indonesia dan semakin dicintai oleh semua kalangan,” katanya.

Untuk mendukung konser musik klasik dari salah satu maestro terbaik di dunia dan baru pertama kali diadakan di Indonesia, Yo-Yo Ma’s Bach Project telah menetapkan standar yang sangat tinggi untuk lokasi acara. Oleh karena itu, Yo-Yo Ma’s Bach Project memilih Jakarta International Theater sebagai tempat pelaksanaan konser klasiknya karena fasilitas akustik dan fasilitas lainnya yang luar biasa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved