Penghinaan di Media Sosial
Perasaan Barbie Kumalasari Saat Fairuz A Rafiq Mengabaikan Telepon Darinya
Galih Ginanjar sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus "ikan asin". Polisi juga sudah menjebloskannya ke tahanan.
"Jadi, tadi aku coba untuk telepon. Tapi diangkat sama Fairuz, terus dimatiin lagi."
"Tadi aku bilang, 'Fairuz, ini Kumala' gitu. Terus barusan aku coba untuk WhatsApp, kirim pesan ke Fairuz."
"Aku minta waktu untuk bicara," lanjutnya.
Setelah berbagai drama yang berujung pada penahanan Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari mengaku bahwa sejujurnya ia ingin agar masalah ini diselesaikan dengan baik-baik.
Ia berharap dengan itikad baiknya mengubungi Fairuz A Rafiq bisa menjembatani permasalahan yang terjadi di antara kedua belah pihak.
"Penginnya itu, mudah-mudahan itikad baik aku ini sebagai menjembatani ya antara Galih dan Fairuz."
"Mudah-mudahan kalau mereka masih punya pintu memaafkan untuk Galih sendiri, memang ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan."
"Apapun yang Galih lakukan, mereka memaafkan, ya Insya Allah, mudah-mudahan ya," ucap Barbie Kumalasari.
Mewakili pihak Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari akhirnya menyampaikan permohonan maafnya kepada semua pihak yang tersakiti akibat perkataan suaminya tersebut.
"Aku juga sebagai istri dan mewakili dari Galih, meminta maaf untuk semua pihak-pihak yang mungkin merasa tersakiti, ataupun mungkin jadi merasa, akibat adanya vlog ikan asin ini," ucap Barbie Kumalasari.
Barbie Kumalasari tampak begitu berharap pihak Fairuz A Rafiq bisa menyambut itikad baiknya untuk meminta maaf atas kesalahan Galih Ginanjar tersebut.
Barbie Kumalasari juga mengatakan bahwa dirinya akan menunggu itikad baik dari pihak Fairuz A Rafiq untuk bisa menyambut jalinan silaturahmi yang berusaha dibangun.
Barbie Kumalasari mengaku bahwa sebenarnya Galih Ginanjar sangat menyesal atas perkataannya di vlog Rey Utami tersebut.
Dan kini, setelah berusaha mengubungi Fairuz A Rafiq, Barbie Kumalasari akan menunggu apakah usahanya ini bisa berbuah hasil.
"Yang penting aku sudah menjembatani. Aku udah mencoba untuk beritikad baik, menghubungi Fairuz walaupun tadi teleponnya dimatiin."
"Mungkin dia merasa, 'wah baru sekarang' atau apa, enggak apa-apa. Tapi yang penting, yang namanya kita hidup kan nggak ada kata telat ya."
"Tuhan aja bisa memaafkan."
"Ya, yang penting aku sekarang menunggu, mudah-mudahan itikad baik aku disambut dengan baik," kata Barbie Kumalasari.