Minggu, 5 Oktober 2025

Geluti Bisnis Fashion, Prilly Latuconsina Sempat Beli Empat Mesin Jahit Tapi Ujungnya Tidak Terpakai

Kegagalan demi kegagalan sempat dialami artis cantik Prilly Latuconsina dalam menggeluti dunia bisnis khususnya bidang fashion.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
tribunnews.com/Fitri Wulandari
Artis sekaligus brand ambassador Shopee Indonesia Prilly Latuconsina, saat ditemui di sela acara 'Shopee Big Ramadhan Sale TV SHOW', di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019) sore. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegagalan demi kegagalan sempat dialami artis cantik Prilly Latuconsina dalam menggeluti dunia bisnis khususnya bidang fashion.

Ia pun menjelaskan dirinya pernah mengalami ketidakcocokan dengan tukang jahit yang digandengnya saat menjahit produk yang akan dijualnya.

Bahkan saking 'gemas dan penasaran', ia pun sempat membeli empat mesin jahit.

Baca: Alasan Paul Pogba Justru Bisa Berkembang Jika Pindah ke Real Madrid

"Sempet bermasalah sama tukang jahit, aku sempet beli mesin jahit, aku sampai beli mesin jahit empat," ujar Prilly Latuconsina ditemui di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Prilly pun tertawa saat mengingat pengalamannya itu.

Ia kemudian melanjutkan bahwa pembelian mesin jahit tersebut merupakan hal yang sia-sia.

Hal itu karena dirinya tidak memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan yang memilki keahlian mumpuni dalam menjahit.

"Itu nggak dipakai sama sekali, gara-gara nggak ada sumber daya manusianya, nggak ada yang ngejahitnya," jelas Prilly.

Baca: REI Gelar Buka Puasa Bersama Seribu Anak Yatim dan Dhuafa

Berdasar pada pengalamannya, menjahit baju dalam jumlah yang banyak ternyata bukan merupakan hal mudah.

Para penjahit yang bekerjasama dengannya sering kali tidak bisa menyelesaikan produk sesuai deadline.

"Ternyata ngejahit baju untuk ngejar setoran itu nggak gampang, karena lama, mereka (tukang jahit) nggak bisa ngikutin yang kita mau kadang, nggak bisa ngikutin deadline," kata Prilly.

Baca: Ustaz Zacky Mirza Ungkap Ustaz Arifin Ilham Senantiasa Siapkan Baju Sendiri Untuk Salat Tahajud

Sehingga Prilly harus mencari alasan yang tepat untuk para customernya yang tidak sabar menanti produk yang mereka pesan dari bintang film Danur 2: Maddah itu.

"Deadline nya tanggal segini harus jadi dan ternyata molor seminggu dan kita harus PO (pre order), harus pinter-pinter ngomong ke customer 'sorry barang belum jadi, segala macem'," kata Prilly.

Gandeng vendor

Industri fashion menjadi satu bisnis yang menggiurkan bagi banyak pihak termasuk di kalangan selebriti.

Artis Prilly Latuconsina pun turut tergiur bergelut dengan bisnis satu ini setelah dirinya sukses berbisnis kuliner.

Ia kini telah menemukan 'kiat sukses' dalam berbisnis di bidang fashion dengan penjualan produk secara massal.

Baca: Begini yang Terjadi Ketika Luna Maya dan Syahrini Hadir Dalam Satu Acara yang Sama

Kiat tersebut adalah menggandeng vendor terpercaya dalam memproduksi produk yang akan dijualnya.

"Akhirnya sekarang aku fokusnya adalah bener-bener udah kerjasama sama vendor yang udah terpercaya," ujar Prilly saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Sebelumnya Prilly memang sempat membeli beberapa mesin jahit.

Namun akhirnya mesin itu tidak digunakan karena ia tidak memiliki karyawan yang cukup.

Pada akhirnya, mesin jahit itu pun ia jual kembali dan mempercayakan semua produksi item fashionnya kepada vendor yang telah dikenal memiliki reputasi baik.

"Mesin jahitnya dijual (karena) nggak berguna itu mesin jahit, akhirnya (aku percayakan) sama vendor yang udah berpengalaman aja," jelas Prilly.

Baca: Luna Maya Tidak Konsumsi Nasi Seiring Bertambahnya Usia

Menurutnya, bekerjasama dengan vendor terpercaya membuat bisnis fashionnya lancar.

Prilly tidak perlu khawatir mengenai detail material, desain yang akan digarap vendor serta deadline pengerjaannya, karena vendor yang ia tunjuk tentunya bekerja secara profesional.

Baca: Serius Geluti Bisnis, Prilly Latuconsina Ajak Pegawainya Meeting di Kampus dan Lokasi Syuting

Lebih lanjut, ia menyebutkan kegagalan sebagai pelajaran yang berharga untuk menuju kesuksesan.

"Jadi kita udah bisa tekanin ke dia (vendor) deadlinenya kapan, modelnya kayak gimana, bahannya apa, ya learning by doing, gagal-gagal dulu," kata Prilly.

Meeting di lokasi syuting

Selain dikenal sebagai selebritas, Prilly Latuconsina juga sibuk menggeluti bisnis.

Ia diketahui punya rumah makan. Baru-baru ini ia menekuni bisnis fashion dan turut menjadi brand ambassador Shopee.

Bagaimana cara Prilly Latuconsina membagi waktu sebagai seorang selebritas dan pebisnis?

Baca: Lima Orang Jadi Tersangka Kasus Ambulans Bawa Batu Saat Aksi Massa 22 Mei

Gadis bertubuh mungil ini pun membocorkan pengalamannya selama ini, betapa sulit dirinya membagi waktu antara kedua bidang yang tengah ditekuninya secara bersamaan itu.

Baca: Pesan Almarhum Ustaz Arifin Ilham Kepada Anaknya Singgung Bahasa Cebong dan Kampret

Ditemui di sela acara 'Shopee Big Ramadhan Sale TV SHOW', ia mengatakan bahwa selama ini dirinya mencoba mencuri waktu di sela padatnya kegiatan di lokasi syuting.

Baca: Bisnis Fashionnya Sukses, Prilly Latuconsina Dibantu Empat Pegawai

Bahkan ia sering meminta pegawainya mendatanginya di lokasi syuting hanya untuk meeting terkait bisnis fashionnya.

Untuk bisnis fashion, Prilly memang baru memiliki 4 orang pegawai.

Hal ini tentu berbeda dengan bisnis kulinernya yang telah berkembang dan memiliki banyak pegawai.

"Susah, susah banget, palingan ngalahnya itu orang (pegawai) akunya (datang) ke lokasi syuting," ujar Prilly, saat ditemui di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).

Meeting tersebut biasanya dilakukan selama dua jam jika sedang ada jeda baginya di lokasi syuting.

"Atau misalnya kalau ada jeda satu jam dua jam itu aku pakai meeting dulu, jadi meetingnya itu di sela-sela kerja, di sela-sela ada kegiatan," jelas Prilly.

Tidak hanya di lokasi syuting, kata Prilly, meeting pun sering ia lakukan saat berada di kampus.

Ketika mahasiswa lainnya menggunakan waktu istirahat untuk hangout bersama teman-teman, ia malah menyuruh pegawainya datang ke kampus agar bisa meeting.

"Apalagi aku juga ngampus kan, pernah juga orang aku, aku suruh dateng ke kampus, jadi pas istirahat aku meeting," kata Prilly.

Menurutnya, semua hal bisa dilakukan secara seimbang jika tiap orang bisa membagi waktunya secara efektif.

"Kayak gitu sih, pintar-pintarnya kita atur manajemen waktunya aja," pungkas Prilly.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved