Prostitusi Artis
Menanti Kunjungan Sang Ayah, Kondisi Psikis Vanessa Angel Disebut Semakin Terpuruk
Kondisi psikis bintang sinetron dan film televisi (FTV) Vanessa Angel (27) semakin terpuruk sejak empat bulan meringkuk di penjara.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi psikis bintang sinetron dan film televisi (FTV) Vanessa Angel (27) semakin terpuruk sejak empat bulan meringkuk di penjara.
Vanessa Angel diduga tidak kuat tinggal di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Jawa Timur hingga kemudian dipindahkan ke Rutan Medaeng, Sidoarjo, Jawa Timur.
Saat menjadi pesakitan karena kasus prostitusi online, Vanessa Angel harus menerima kenyataan kisah percintaannya bersama Bibi Ardiansyah yang sudah berjalan selama dua tahun ini harus berakhir.
Milano Lubis, pengacara Vanessa Angel, penyebab kondisi psikis kliennya menurun selama meringkuk dibalik jeruji besi ada banyak sebab.
Baca: Operasi Katup Jantung, Kapan Mick Jagger Bisa Kembali Aktif di Panggung? Ini Kata Dokter
Selain harus tinggal dibalik jeruji besi yang dingin dan ditinggalkan kekasih hati saat membutuhkan kekuatan, kondisi Vanessa Angel menurun karena Doddy Sudrajat, ayahnya, juga tidak pernah membesuknya di penjara.
"Kondisi psikis Vanessa Angel menurun karena ayahnya tidak kunjung membesuk. Dari awal kasus ini papanya nggak pernah besuk," kata Milano Lubis di TransTV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019).
Baca: Sejak Dipindah ke Rutan Medaeng Vanessa Angel Mengeluh Tinggal di Sel Isolasi Kecil untuk 6 Orang
Selama ditahan di penjara, hanya kerabat dekat Vanessa Angel yang membesuk dan memberi dukungan moril supaya tetap semangat menjalani kehidupan barunya.
"Hampir setiap hari saudara dari ibunya mengurusi Vanessa. Ada asisten juga di Surabaya," ujar Milano Lubis yang belum bertemu lagi dengan kliennya itu sejak dipindahkan penahanannya.
"Pas pemindahan penahanan itu, dia (Vanessa Angel) sangat terpukul, syok dan drop banget," ujar Milano Lubis.
Vanessa Angel ditangkap polisi terkait kasus prostitusi online di salah satu hotel di kawasan Surabaya, 5 Januari 2019.
(Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)