Jumat, 3 Oktober 2025

Arab Saudi Akhirnya Buka Bioskop Pertama pada 18 April 2018

Setelah beberapa dekade, bioskop pertama Arab Saudi akhirnya akan dibuka pada 18 April mendatang.

Penulis: Fitri Wulandari
Thinkstock
Ilustrasi bioskop. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, ARAB SAUDI - Setelah beberapa dekade, bioskop pertama Arab Saudi akhirnya akan dibuka pada 18 April mendatang.

Para pejabat setempat pun telah mengumumkan perjanjian mengenai pendirian 40 bioskop selama 5 tahun ke depan.

Seperti yang dilaporkan oleh media milik pemerintah.

Dikutip dari laman Aljazeera, Kamis (5/4/2018), bioskop pertama Arab Saudi tersebut akan dibuka di ibukota pada akhir bulan ini, kata para pejabat.

Mereka juga mengumumkan kesepakatan atas pembukaan puluhan bioskop lainnya pada 2023.

Media milik pemerintah Arab Saudi menyampaikan pada Rabu kemarin bahwa Dana Investasi Publik (PIF) yang merupakan lembaga dana kekayaan kedaulatan utama Arab Saudi itu telah menandatanganu kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings untuk mengoperasikan bioskop di kerajaan itu.

Kedua belah pihak tersebut diperkirakan akan mendirikan hingga 40 bioskop di 15 kota di Arab Saudi selama 5 tahun ke depan.

Di masa mendatang, antara 50 hingga 100 bioskop akan didirikan di sekira 25 kota di Arab Saudi pada 2030.

Bioskop pertama akan dibuka di Riyadh pada 18 April, menurut pernyataan yang disampaikan oleh Pusat Komunikasi Internasional Kementerian Informasi.

Pembangunan bioskop itu kabarnya akan didirikan di Distrik Finansial King Abdullah, yang terletak di sebuah situs yang awalnya dimaksudkan untuk menjadi gedung konser simfoni.

Pengumuman tersebut muncul setelah pemerintah Arab Saudi mengatakan pada Desember 2017, bahwa kementerian itu akan mencabut larangan menonton bioskop yang selama 35 tahun telah diberlakukan di negara itu.

Ini berarti mungkin saja tayangan film akan diputar di negara itu pada awal tahun depan.

Namun, para kritikus mempertanyakan apakah langkah mendirikan bioskop setelah beberapa dekade itu mengisyaratkan era baru dalam kebebasan berbicara.

"Saya tidak beranggapan bahwa (langkah) itu membawa era baru untuk kebebasan berekspresi," kata Joseph Fahim, seorang kritikus dan programmer film dari Mesir, mengatakan hal itu kepada Aljazeera.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved