Kasus First Travel
Jika Dipanggil Paksa Masih Menolak Jadi Saksi First Travel, Ini Ancaman Hukuman untuk Syahrini
Sudah dua kali mangkir untuk bersaksi di sidang First Travel, jaksa penuntut umum (JPU) menunggu kepulangan Syahrini
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Sudah dua kali mangkir untuk bersaksi di sidang First Travel, jaksa penuntut umum (JPU) menunggu kepulangan Syahrini
JPU Heri Jerman mengatakan pihaknya akan memanggil Syahrini pada sidang pada 2 April 2018 mendatang.
"Ini sudah panggilan yang kedua untuk Syahrini, dan dia tidak hadir. Kami akan panggil lagi untuk yang ketiga agar hadir di sidang berikutnya Senin 2 April mendatang," kata Heri saat ditemui usai sidang.
Ini artinya dalam sidang berikutnya Senin (26/3/2018) dan Rabu (28/3/2018), dipastikan tidak ada pemanggilan untuk Syahrini.
"Sebab dari hasil konfirmasi ke manajemen Syahrini, mereka bilang Syahrini bisa hadir pada 2 April mendatang. Jadi kita lihat saja nanti," kata Heri.
Heri menjelaskan jika Syahrini tidak hadir di sidang 2 April mendatang maka pihaknya akan melakukan pemanggilan paksa.
Baca: Disebut Dapatkan Umrah Gratis Senilai Rp1 Miliar dari First Travel, Apa Reaksi Syahrini?
Jika panggilan paksa ini ditolak, Syahrini pun terancam hukuman pidana.
"Karena sudah tiga kali mangkir jika tak hadir pada 2 April. Maka konsekuensinya dipanggil paksa. Jika menolak maka melanggar Pasal 224 KUHP dengan ancaman pidana 9 bulan," katanya.
Syahrini memang sudah dua kali mangkir dari panggilan untuk hadir menjadi saksi.
Syahrini malah diketahui sedang berada di daratan Eropa, yakni Belanda dan Jerman. Hal itu diketahui lewat akun Instagram milik Syahrini, @princessyahrini.
Dia bertolak ke Belanda pada 17 Maret 2018.
Syahrini pergi ke luar negeri untuk mengajak asisten rumah tangganya yang bernama Elin traveling keliling Eropa.
Menurut Syahrini, seperti dikutip akun Instagramnya, jalan-jalan itu sebagai hadiah kepada Elin yang telah mengabdi kepadanya selama kurang lebih 12 tahun.
Baca: Imbangi Gaya Tomboy, Vanesha Prescilla Koleksi Sneakers