Kamis, 2 Oktober 2025

Tayangan Alay

Ali Sandjaya Dukung Pernyataan Deddy Corbuzier Soal “Alay”

Belakangan program ‘alay’ maupun artis-artis ‘alay’ yang menghiasi layar kaca televisi tanah air menjadi begitu viral diperbincangkan warganet

Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia, tanggapi tentang program 'Alay' maupun artis-artis 'Alay' yang menghiasi layar kaca televisi tanah air yang menjadi begitu viral diperbincangkan warganet setelah video berisikan kritikan pedas yang di unggah presenter Deddy Corbuzier. TRIBUNNEWS.COM/IST 

Laporan Tribunnews.com, Fx Ismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan program ‘alay’ maupun artis-artis ‘alay’ yang menghiasi layar kaca televisi tanah air menjadi begitu viral diperbincangkan warganet setelah video berisikan kritikan pedas yang di unggah presenter Deddy Corbuzier melalui akun media sosialnya.

Presenter Deddy Corbuzier.
Presenter Deddy Corbuzier. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Pasca unggahan video tersebut, Deddy mendapat beragam komentar, baik yang pro maupun kontra, tak sedikit pula Deddy mendapat nyinyiran. Dan salah satu komentar datang dari salah satu ahli hypnoterapi di Indonesia, Ali Sandjaya.

Menurut lelaki yang biasa disapa Ali Sandjaya ini, apa yang diungkapkan Deddy Corbuzier benar adanya. Ali menilai, Dedi sebagai warga negara bebas dan memiliki hak untuk mengemukakan pendapat dan berekspresi lantaran kegelisahannya soal tayangan yang tidak mendidik.

Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia.
Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

"Saya setuju dengan pernyataan Deddy Corbuzier. Saya sendiri belakangan ini sering melihat banyaknya tontonan yang tidak menjadi tuntunan,” kata Ali saat ditemui di kediamannya di kawasan Tangerang, Selasa (20/3/2018).

Ali berharap, tayangan televisi khususnya untuk anak-anak memang perlu diperbanyak tontonan yang mengedukasi. Ini butuh tangan pemerintah secara berkelanjutan. Minimnya tayangan anak-anak memang dirasa kurang memiliki nilai ekonomis bagi industri televisi.

Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia.
Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Selain itu, ia berharap tayangan untuk dewasa aturannya juga diperketat. Walaupun sudah diatur diatas jam 9 malam, namun masih ada anak-anak yang belum tidur pada jam tersebut.

Soal tayangan yang berbau ‘alay’, yang banyak mendominasi berbagai stasiun televisi swasta, ditengarai bisa merusak pola fikir anak. Menurut Ali, Ini juga menjadi tanggung jawab orang tua dalam mendapingi anak saat menonton televisi.

Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia dan Pak Ogah.
Ali Sandjaya, ahli hypnoterapi Indonesia dan Pak Ogah. (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

"Jaman sekarang orang tua kadang sibuk sehingga kurang perhatian kepada buah hatinya. Seorang anak tidak bisa diawasi 24 jam oleh kedua orang tuanya, namun orang tua bisa memberi arahan mana tontonan yang baik dan sesuai dengan usia anak-anak," papar Ali.

“Kita sebagai orang tua sungguh kangen dengan tayangan-tayangan televisi berkualitas jaman dulu, seperti Si Unyil, Si Doel Anak Sekolahan, Keluarga Cemara, dll,” tandas Ali Sandjaya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved