Rabu, 1 Oktober 2025

Suap Pejabat Pajak

Syahrini: Saya Bayar Pajak Bukan Ratusan Juta Tapi Miliaran Rupiah

"Saya ikut tax amnesty 2016 lalu. Udah ada kode billing. Arsip tertata rapi. Ketika fitnah hadir, ih... saya lagi?" tambahnya.

KOMPAS.com/SINTIA ASTARINA
Syahrini diabadikan ketika ditemui di Bandara Hotel, Bandar Udara Soekarno Hatta, Minggu (26/3/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diberitakan, beberapa waktu lalu nama penyanyi Syahrini (34) disebut dalam sidang kasus suap pajak di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (20/3/2017).

Menanggapi hal tersebut, Syahrini mengaku tidak marah.

"Disyukuri aja, alhamdulillah, dinikmati," ucapnya ketika ditemui di Bandara Hotel, Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Minggu (26/3/2017) siang.

"Enggak boleh marah. Kalau marah, kita malah seperti yang difitnahkan itu," sambungnya.

Syahrini mengaku bahwa, sebagai warga Indonesia yang baik, ia sudah membayar pajak. Ia juga sudah mengikuti tax amnesty pada 2016.

"Saya bayar (pajak) bukan ratusan juta, tapi miliaran rupiah," ungkapnya.

"Saya ikut tax amnesty 2016 lalu. Udah ada kode billing. Arsip tertata rapi. Ketika fitnah hadir, ih... saya lagi?" tambahnya.

Hingga kini tak terbukti Syahrini terlibat dalam kasus suap pajak tersebut.

Syahrini dan adik sekaligus manajernya, Aisyahrani, mengatakan mereka sudah memenuhi panggilan pihak Ditjen Pajak dan urusan pembayaran pajak sudah terpenuhi dengan baik.

"Jadi, stop memberitakan saya," katanya lalu tersenyum.

Sebelumnya diberitakan, nama Syahrini disebut ketika Kasubdit Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Handang Soekarno.

Ketika itu Handang, yang juga menjadi terdakwa dalam kasus tersebut, bersaksi untuk untuk terdakwa Country Director PT EK Prima Ekspor Indonesia, R Rajamohanan Nair.

Dalam kasus dugaan suap pegawai pajak ini, Mohan didakwa menyuap Handang sebesar Rp 6 miliar. Keduanya ditangkap dalam operasi tangkap tangan setelah terjadi penyerahan uang Rp 1,9 miliar.

Awalnya, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan barang bukti berupa dokumen yang ditemukan dalam tas milik Handang.

Dokumen tersebut berupa nota dinas yang dikirimkan kepada Handang tertanggal 4 November 2016.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved