Selasa, 7 Oktober 2025

Seperti Apa Sih Scene Film 'Cek Toko Sebelah'? Ini Dia Penuturan Sang Sutradaranya

Film ini bercerita tentang seorang bapak, Koh Afuk (Chew Kin Wah), yang ingin mewariskan toko kepada anaknya.

Editor: Choirul Arifin
KOMPAS IMAGES
Ernest Prakasa, sutradara film 'Cek Toko Sebelah.' 

Nah, menjadi sutradara menurut gue jadi menarik, karena gue bisa menjaga dari hulu ke hilir, agar karya itu utuh—sesuai dengan yang awalnya ingin gue sampaikan.

G: Kapan tepatnya lo berniat untuk membuat film kedua?

E: Jadi begitu Ngenest mendapat sambutan baik, Starvision sudah langsung menanyakan: “Bikin apa lagi nih?” Terus pada waktu itu sih gue bilang, “Nanti aja lah, Pak, belum kepikiran juga mau bikin apa.”

And then, awalnya premis CTS ini mau gue bikin jadi novel sebenarnya. Tapi kalau gue ukur timeline-nya, kayaknya enggak bakal sempat.

Kalau memang gue mau rilis film lagi di akhir tahun, berarti September harus sudah produksi dan sebagainya.

Akhirnya, ya sudahlah, langsung kita bikin skenario aja. Kira-kira selama dua bulan, gue sama istri gue mengembangkan premis CTS sampai ke sinopsis.

Skenarionya sendiri, itu akhir April baru mulai kita develop, kelarnya akhir September. 

G: Cek Toko Sebelah berbeda dari Ngenest. Kali ini lo membuat original story baru—bukan adaptasi seperti Ngenest. Kisahnya tentang seorang bapak dua anak yang ingin mewariskan toko. Bagaimana ide itu muncul?

E: Pertamanya, gue belum sampai ke masalah adik-kakak. Awalnya masih tentang orang yang kuliah di luar negeri—yang mana harusnya pendidikan dia baik buat bekal nya ngejar karir—tapi malah ended up jaga toko. Dasarnya itu.

Terus gue riset, ke saudara-saudara gue yang mengalami itu. Cek background-nya, ternyata motivasinya ada macam-macam.

Terus gue merasa masih kurang. Masih ada something missing gitu, konflik utamanya apa? Akhirnya gue tambah sibling di situ.

G: Apakah masih ada kaitannya dengan perjalanan hidup Ernest Prakasa sendiri—seperti halnya Ngenest?

Ini inspirasi dari sekitar sih. Dari keluarga juga. Nyokap gue itu punya toko sembako—dari 1985 sampai sekarang.

Terus banyak kan Chinese yang jauh-jauh sekolah ke luar negeri, baliknya justru jaga toko. Bukan berarti itu sesuatu yang negatif. Tapi ya di balik itu banyak kisah yang menarik.

Begitu juga konflik adik sama kakak, itu juga menarik—dan gue dapat dari sekitar gue. Intinya sih ini pure fiksi, tapi ceritanya amat dekat sama gue.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved