Anak Mpok Nori: Emak Selalu Sisakan Kepala Ikan untuk Saya

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar duka atas meninggalnya Mpok Nori tak sedikit pun meninggalkan firasat bagi anaknya.

Sakit asma yang dideritanya membuat Mpok Nori akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Anak bungsu Mpok Nori, Engkar Karmila menceritakan, saat ia bertemu dengan ibunya di rumah, Kamis kemarin, sang ibu (Mpok Nori), menanyakan kabar anaknya dan selalu menyisakan kepala ikan setiap kali hidangan tersebut disajikan.

"Emak nanyain kabar saya, saya kemarin juga sakit, jadi baru bisa ketemu kemarin. Saya dateng ditanyain kabarnya, emak juga nawarin kepala ikan. Dia selalu nyisain saya kepala ikan bekas dia makan," ujar Engkar Karmila, saat ditemui di rumah duka, Jumat (3/4/2015).

Mpok Nori baru masuk ke rumah sakit malam Kamis (2/4/2015). Ia mengalami sesak napas.

Sekitar jam 01.00 dini hari, ia dipindahkan ke ruang ICU didampingi anak bungsunya dan beberapa anggota keluarga.

"Saat-saat terakhirnya, saya sempat melafalkan asma Allah di kupingnya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Saat ini jenazah emak akan disalatkan di Masjid Al-Ikhlas, dan dimakamkan di TPU Pondok Rangon usai Jumatan," jelas Engkar.

Mpok Nori meninggal di usia 84 tahun, meninggalkan dua orang anak dan beberapa cucu.

Seniman Betawi Mpok Nori yang meninggal dunia dalam usia ke-84 di Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/4/2015), sekitar pukul 08.10 WIB.

Perwakilan keluarga pun membenarkan berita meninggalnya Mpok Nori.

"Iya betul, meninggal pagi ini. Karena penyakit asma, sesak napas," ujar cucu Mpok Nori, Hermawan, saat dihubungi Kompas.com, Jumat pagi.

Mpok Nori lahir di Jakarta pada 10 Agustus 1930.