Teror Bom Buku
Ahmad Dhani dan Sikap Kontroversialnya Tentang Agama
Bom buku Yahudi Militan ini meledak di studio Ahmad Dhani. Apakah ini terkait dengan beberapa pernyataan kontroversialnya soal agama?
Apakah ini terkait dengan beberapa pernyataan kontroversial Dhani soal agama? Ahmad Dhani sempat mengaku berdarah Yahudi. Pernyataan heboh tentang dirinya Yahudi ini diakui mantan suami Maia Estianti dalam isi cover album Dewa 19 yang Berjudul Laskar Cinta, 2005 lalu.
Namun, Dhani sepertinya gerah juga dengan anggapan sebagian orang yang kerap memojokkannya sebagai keturunan Yahudi. "Tidak semua orang Yahudi jahat dan tidak semua orang Islam itu baik," ujar pendiri grup musik Dewa itu.
Kesukaannya memakai simbol dan logo Yahudi memang banyak membuat Dhani mendapatkan kritikan. Kalung David dan kaos bergambar bintang berlogo negara Israel ternyata menimbulkan kabar yang kurang sedap bagi Dhani. Dia membantah telah menjadi antek-antek Yahudi.
Tak sedikit yang melontarkan anggapan tak simpatinya dengan sepak terjang ayah dari Al El dan Doel ini. Sejumlah blog menghiasi komentar bagaimana musisi handal yang satu ini memang sejak dulu terkenal karena kontroversinya, baik dalam kehidupan bermusiknya atau di luar itu.
Akmal dalam blognya menulis bagaimana sepak terjang Ahmad Dhani dalam tulisannya Ahmad Dhani dan Agama Sesuka Hati. Menurut Akmal, ini sama persis Gus Dur, salah satu tokoh pujaannya itu.
Tokoh yang satu ini, selain diakui kehandalannya dalam bermusik, juga dikenal karena sikapnya yang arogan dan tidak mau peduli dengan pendapat orang lain. Dia juga tidak peduli pada orang-orang yang merasa tersinggung melihat performance-nya di atas panggung yang beralaskan kaligrafi yang jelas-jelas mirip sekali dengan lafadz “Allah”.
"Ya, tentu saja, permintaan maaf itu tidak pernah terjadi," tulis Akmal dalam blognya.
"Berhentilah memanfaatkan ayat-ayat Allah untuk kesenangan pribadi. Jika hal itu Anda lakukan, Anda hanya akan jadi bahan tertawaan. Seperti Ahmad Dhani ini, yang sudah mengikuti jejak Nurcholis Madjid, Gus Dur, JIL, Ulil Abshar Abdalla, Jalaluddin Rakhmat, dan sejenisnya. Menerima sebagian dari ayat-ayat Allah dan menafikan yang lain, semuanya sudah pernah mereka lakukan. Basi!