Minggu, 5 Oktober 2025

Penembakan di Selandia Baru

ISIS Teriakan Balas Dendam atas Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru

ISIS teriakan balas dendam atas aksi penembakan di dua masjid di Selandia Baru beberapa waktu yang lalu.

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
shutterstock
ISIS Teriakan Balas Dendam atas Aksi Penembakan di Masjid Selandia Baru 

TRIBUNNEWS.COM - ISIS menyerukan balas dendam atas aksi penembakan di dua masjid di Selandia Baru beberapa waktu yang lalu.

Dikutip Tribunnews.com dari New York Times pada Selasa (19/3/2019), juru bicara ISIS muncul setelah kelompok ini menutup mulut selama hampir enam bulan pada Senin (18/3/2019).

Abu Hassan al-Muhajir ini muncul untuk mengejek pernyataan Amerika Serikat bahwa mereka telah mengalahkan ISIS dan juga menyerukan pembalasan atas serangan di Masjid Al Noor dan Linwood Christchurch, Selandia Baru pekan lalu.

"Adegan pembantaian di dua masjid harus membangunkan para pendukung kekhalifahan untuk membalas atas nama agama mereka," kata Al Muhajir dalam rekaman audio berdurasi 44 menit.

Baca: Terduga Penembak Utrecht Pernah Jadi Tersangka Pemerkosaan, Korban: Dia Bukan Teroris tapi Psikopat

Baca: Will Connolly Remaja yang Lempar Telur di Kepala Senator Australia Ternyata Jago Olahraga Ini

Al Muhajir mengatakan penembakan yang menewaskan 50 Muslim ketika beribadah di kota Christchurch sebagai perpanjangan dari kampanye melawan ISIS.

Ia menyamakan serangan masjid itu dengan pertempuran selama berminggu-minggu di desa terakhir di bawah kendali ISIS di Suriah.

"Ini adalah Baghouz di Suriah, di mana umat Islam dibiakar sampai mati dan dibom oleh semua senjata pemusnah massal yang tidak diketahui dan tidak dikenal," katanya.

Sepanjang pidatonya, Al-Muhajir meremehkan klaim Gedung Putih atas kemenangan dari ISIS, menyebutnya keadaan kebingungan dan kontradiksi yang mustahil bagi pengamat manapun untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kata kemenangan.

Sementara ISIS telah kehilangan semua bagian dari wilayah luas yang pernah dikontrolnya di Irak dan Suriah.

Para pejabat militer mengatakan kelompok itu tetap menjadi ancaman yang kuat.

Sosok Al-Muhajir ini tidak diketahui seperti apa sosoknya dan bukan identitas aslinya.

Ia adalah sosok yang penting di dalam kelompok teroris ini.

Bahkan, wujudnya tidak pernah muncul di foto-foto atau di banyak video ISIS dan hampir tidak ada yang mengetahui tentang biografi pribadinya.

Dalam kesaksian atas tindakan pencegahan keamanan yang diambilnya, ia merilis hanya dua pernyataan dua audio kurang dari empat menit pada tahun 2018 yang muncul pada bulan September.

Sementara, seruan Al-Muhajir tentang pembasalan dendam ini muncul setelah Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan pujian untuk keberanian para jemaah ketika rekan maupun keluarganya menjadi korban.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved