Rabu, 1 Oktober 2025

7 Fakta Bom Bunuh Diri di Gereja Filipina, Dugaan WNI Terlibat hingga 5 Tersangka Serahkan Diri

Bom bunuh diri di Gereja Katolik Katedral di Jolo, Filipina, masih menjadi sorotan lantaran diduga WNI terlibat dalam aksi tersebut

Editor: Daryono
VOA
Polisi penyelidik dan tentara tiba di lokasi kejadian setelah dua bom meledak di luar gereja Katedral Katolik Roma di Jolo, ibukota provinsi Sulu, Filipina selatan, 27 Januari 2019. 

Selain itu, Wiranto mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Kementerian Luar Negeri terus berusaha menelusuri informasi tersebut.

"BNPT dan Kemenlu sedang melakukan penjajakan. Bahkan memastikan kita akan mengirim orang ke sana. Masalahnya ini gimana," kata Wiranto saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019) dikutip dari Kompas.com.

Wiranto menilai, informasi tersebut bersifat sepihak dan belum dapat dikonfirmasi. Saat ini, kata dia, pihak Filipina masih berusaha mengidentifikasi pelaku teror tersebut.

"Koordinasi sampai sekarang belum tuntas, bahwa itu masih otoritas Filipina sendiri, kepolisian, pihak yang bersangkutan dalam masalah terorisme, sedang menjajaki, sedang memastikan ini siapa. Jadi tidak buru-buru divonis bahwa itu orang Indonesia," ujar Wiranto.

Oleh karena itu, ia menyarankan lebih baik menunggu informasi pasti terkait identitas pelaku.

5. Wiranto: jangan memvonis sepihak

Wiranto tidak ingin muncul berbagai spekulasi dari tuduhan sepihak yang belum dapat dikonfirmasi.

"Jangan sampai ada pemahaman sendiri dari penjelasan sepihak yang langsung memvonis itu orang Indonesia yang melakukan kejahatan di negara lain," ujar dia seperti ditulis Kompas.com.

Sebelumnya, Mendagri Filipina Eduardo Ano mengatakan, dua pelaku serangan bom bunuh diri di gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina, berasal dari Indonesia.

Pada Jumat (1/2/2019), Ano mengatakan, pihak militer telah memastikan bahwa insiden ledakan dua bom di Gereja Jolo di Provinsi Sulu pada Minggu (27/1/2019), merupakan bom bunuh diri yang dilakukan dua orang. Insiden bom ganda tersebut telah menewaskan 22 orang dan melukai 100 orang lainnya.

"Yang bertanggung jawab (dalam serangan ini) adalah pembom bunuh diri asal Indonesia," kata Ano, seperti dilansir BBC News Indonesia.

"Tujuan dari pasangan Indonesia ini adalah untuk memberi contoh dan mempengaruhi teroris Filipina untuk melakukan pemboman bunuh diri," tambah dia.

6. Densus 88, BIN, BNPT terbang ke Filipina

Tim Densus 88 Antiteror bersama Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan perwakilan Kementerian Luar Negeri akan terbang ke Filipina.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan tim tersebut akan terbang ke Filipina guna membantu identifikasi pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Jolo.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved