Erupsi Gunung Anak Krakatau
Penampakan Terkini Gunung Anak Krakatau dari Udara, Tinggi Gunung Berubah dari 338 M jadi 110 M
Sutopo Purwo Nugroho membagikan penampakan Gunung Anak Krakatau dari udara, tinggi gunung yang sebelumnya 338 meter berubah jadi 110 meter.
Saat ini letusan bersifat impulsif yang maksudnya yaitu sesaat sesudah meletus tidak nampak asap yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau.
Terdapat dua tipe letusan, yaitu letusan Surtseyan yang terjadi karena magma yang keluar dari kawah Gunung Anak Krakatau bersentuhan dengan air laut dan strombolian.
Potensi Bencana Erupsi Gunung Anak Krakatau
Dengan kondisi seperti saat ini, potensi yang paling memungkinkan adalah terjadinya letusan-letusan Surtseyan.
Letusan jenis ini karena terjadi dipermukaan air laut, meskipun bisa banyak menghasilkan abu, tapi tidak akan menjadi pemicu tsunami.
Baca: Setelah Maluku Tenggara Barat, BMKG Catat Gempa M 5 Guncang Pulau Morotai, Tidak Berpotensi Tsunami
Potensi bahaya lontaran material lava pijar masih ada.
Dengan jumlah volume yang tersisa tidak terlalu besar, maka potensi terjadinya tsunami relatif kecil, kecuali ada reaktivasi struktur patahan/sesar yang ada di Selat Sunda.
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 28 Desember 2018, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap Level III (Siaga).
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)