Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kabar Terbaru Berita Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos, Terancam Bui 10 Tahun

Berikut kabar terbaru tentang berita hoaks tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos, dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Kolase TribunnewsBogor.com/Twitter/Tribunnews.com
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief mencuitkan soal informasi ada 7 kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos. 

"Walaupun ada berbagai alat bukti yang sudah kita kumpulkan, dan berbagai keterangan yang sudah kita ambil, hal itu tidak patut saya sampaikan di media," kata Iqbal.

Baca: Soal Hoaks 7 Kontainer Surat Suara, Pengamat Sebut Salah Satu Paslon Ikut Dirugikan

Pihak kepolisian juga sedang mengejar orang-orang yang dengan sengaja menyebar berita hoaks ini.

"Yang mereka tahu berita ini adalah berita bohong itu yang kita kejar. Kami akan mengejar itu," ujar Iqbal.

2. Kekhawatiran Fadli Zon

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon menilai, ada hal yang lebih perlu diperhatikan daripada hoaks surat suara.

Fadli mengatakan dirinya lebih khawatir dengan keabsahan daftar pemilih tetap ( DPT) pemilu 2019.

Baca: Ferdinand Bela Andi Arief soal Surat Suara Tercoblos, Ruhut Sitompul: Aku Ketawa Termehek-mehek Lah

"Yang saya khawatirkan sekarang adalah bagaimana mengenai DPT. DPT ini harus benar-benar diperiksa," ujar Fadli di kompleks parlemen, Jumat (4/1/2019).

Fadli mengatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah bekerja keras untuk menyisir data-data dalam DPT.

DPT bahkan diperbarui hingga dua kali Namun, menurut dia KPU tetap harus memeriksa DPT tersebut lagi.

"Jangan sampai ada nama-nama ganda, nama-nama manipulatif, nama-nama yang invalid yang masuk dalam DPT hasil perbaikan II," ujar Fadli.

Baca: Bawaslu Ingatkan Potensi Pemalsuan Surat Suara

Fadli sebelumnya memang pernah mengungkapkan temuan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga bahwa masih ada 5 juta DPT bermasalah.

Fadli mengatakan, masih ada waktu bagi KPU untuk menyisir kembali data ini.

"Itu kan masih dibuka peluang untuk membersihkan itu. Saya kira ini yang sangat rawan adalah persoalan DPT," ujarnya.

Fadli mengatakan, KPU harus benar-benar menggunakan sistem atau teknologi paling baru.

Baca: Kompas TV Bantah Beritakan 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos dari China

Supaya situs internal KPU tidak diretas oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved