Selasa, 30 September 2025

Pembantaian di Papua

Fakta Terkini Kasus KKB Papua, Wiranto Ungkap Alasan Tidak Ada Kompromi dan 3 Permintaan KKB

Sejumlah fakta terbaru kasus pembataian pekerja di Papua oleh kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya terungkap.

Penulis: Umar Agus W
Editor: Suut Amdani

3. Isi tiga permintaan KKB

Akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengunggah postingan baru.

Kali ini Pimpinan KODAP III Ndugama Egianus Kogeya memberikan pernyataan mengenai kemauannya.

Mengutip dari grid.id, dalam video pernyataan itu, Egianus juga tidak meminta uang, bangunan, pemekaran kabupaten dan pembangunan jalan, tapi minta dilepas oleh NKRI.

"Saya minta pengakuan dilepas oleh NKRI, dipisah oleh NKR, Papua harus merdeka," papar Egianus Kagoye.

Selain itu dalam pernyataan, Egianus juga meminta boikot Pilpres 2019.

"Boikot Pilpres 2019," ujar Egianus.

Baca: Curahan Hati Julianti, Istri Nelayan Indonesia yang Diculik KKB Filipina Selama Hampir 3 Bulan

"Jadi dengan tegas, saya sampaikan Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat dan Bupati-bupati dan DPRD dan DPD tidak boleh kasih suara untuk pemilihan presiden 2019," tambah Egianus.

Perlu diketahui sebelumnya Facebook TPNPB, telah memposting sebuah video permintaan KKB pada Jumat (14/12/2018).

Dalam sebuah video yang diposting terlihat seorang pria memakai jaket dan bandana bendera Jack Union Inggris yang diidentifikasi sebagai pimpinan KKB Egianus Kogeya.

Pemimpin KKB Papua, Egianus Kogeya Umumkan 3 Permintaan Seusai Pembataian Pekerja
Pemimpin KKB Papua, Egianus Kogeya Umumkan 3 Permintaan Seusai Pembataian Pekerja (facebook/TPNPB)

4. KKB Papua Bersandiwara Seolah Jadi Korban TNI

Sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018).
Sebanyak 31 pekerja jembatan di Papua dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB pimpinan Egianus Kogoya pada Minggu (2/12/2018). (TRIBUNNEWS.COM)

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga, Papua, menuding TNI telah melakukan penyerangan dengan menggunakan helikopter tempur dan pengeboman melalui udara.

KKB menyebut, tindakan tersebut dilakukan TNI saat mengevakuasi jenazah para pekerja jembatan yang menjadi korban penembakan.

Bahkan disebutkan pula, akibat penyerangan oleh TNI tersebut, sejumlah warga sipil tewas menjadi korban.

Selain melakukan penyerangan, KKB juga menyebut, telah terjadi kesepakatan zona perang di kawasan Habema hingga Mbua.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved