Gempa Hari Ini - BMKG Catat 3 Kali Guncangan pada Rabu 13 Desember 2018, 2 Terjadi di Mamasa Sulbar

TRIBUNNEWS.COM - Serangkaian gempa kembali melanda berbagai daerah di Indonesia, Kamis (13/12/2018) hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada tiga guncangan gempa yang terjadi di Sulawesi.

Dilansir Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg, berikut penjelasan selengkapnya mengenai ketiga gempa tersebut.

#1

Gempa pertama tercatat terjadi di Sulawesi Selatan tepatnya daerah Baebunta Luwu Utara pada Kamis (13/12/2018) pukul 10.00 WITA.

Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini berkekuatan 3,4 Skala Richter.

Lokasi pusat gempa berada di darat, 13 Km Timurlaut Kec. Baebunta Kab. Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada koordinat 2.68 LS – 120.29 BT dan kedalaman 10 km.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa di Luwu Utara ini terjadi akibat aktivitas Sesar Lokal yang terdapat di wilayah tersebut.

Guncangan gempabumi dirasakan di Masamba II MMI.

Pada skala ini digambarkan getaran dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Meski demikian, gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Baca: Temani Pasha Bekerja, Adelia Kabarkan Kondisi Terakhir Pascagempa dan Tsunami di Palu

#2

Gempa bumi selanjutnya kembali terjadi di Sulawesi.

Kali ini mengguncang Mamasa, Sulawesi Barat.

Gempa berkekuatan 4,7 Skala Richter tersebut terjadi pada pukul 11.25 WIB.

Lokasi pusat gempa berada di darat, 1 Km Tenggara Mamasa, pada koordinat 2.98 LS – 119.33 BT dan kedalaman 10 km.

Guncangan gempa dirasakan di Mamasa III dan Mamuju II.

#3

Hanya dalam hitungan menit, gempa kembali terjadi di Mamasa Sulawesi Barat.

Gempa ketiga terjadi pada pukul 11.41 WIB dengan kekuatan 4,4 Skala Richter.

Lokasi pusat gempa berada di darat, 7 km timurlaut Mamasa Sulawesi Barat.

Tepatnya pada koordinat 3,09 LS - 119,37 BT dengan kedalaman 10 km.

Guncangan gempa dirasakan di Mamasa III dan Mamuju II.

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Infokan Gempa Guncang Luwu Utara, Berkekuatan 3,4 SR

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

(Tribunnews.com/Fathul Amanah)