Reuni Akbar 212
6 Fakta Terbaru Reuni Akbar 212, Sandiaga Uno Berharap Momen Asian Games Terulang kembali
Fakta terbaru soal penyelenggaran Reuni Akbar 212, Sandiaga Uno berharap momen Asian Games terulang kembali.
TRIBUNNEWS.COM - Reuni Akbar 212 akan digelar pada Minggu (2/12/2018) besok di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Peristiwa ini merupakan reuni kedua setelah Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar acara serupa tahun 2017 lalu.
Berikut ini fakta-fakta terbaru Reuni Akbar 212 yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Baca: 80 Persen Peserta Reuni 212 Disinyalir Pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
1. Slamet Maarif Tegaskan Tak akan Ada Unsur Politik
Dilansir Tribunnews.com dari TribunJakarta.com, Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif memastikan bahwa reuni akbar yang akan digelar besok Minggu (2/12/2018) tidak akan ada unsur politik.
Slamet Maarif menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang telah disepakati pihak panitia reuni akbar 212, antara lain tidak memperkenankan peserta reuni memakai atribut partai politik.
Peserta reuni hanya boleh diperkenankan membawa bendera merah putih atau bendera Tauhid.
Jika ada peserta yang melanggar aturan tersebut, pihaknya tak akan segan untuk mengamankan yang bersangkutan.
Hal itu disampaikan Maafir dalam acara Talkshow TVone pada Jumat(30/11/2018).
"Ada aturan main yang kami sepakati di panita bahwa Minggu besok itu siapapun dia tak boleh bawa, memakai atribut parpol, capres mananupun itu.
Kalau ada bawa atribut partai diamankan dengan cara baik-baik. Itu yang kita lakukan hanya membawa bendera merah putih atau bendera tauhid," ucap Slamet Maarif.
Slamet Maarif juga menjelaskan bahwa dalam aksi Reuni Akbar 212 tersebut pihaknya akan mengedapankan beberapa hal.
"Tiga dimensi akan ditonjolkan yaitu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," ucapnya.
Baca: Soal Reuni Akbar 212, Slamet Maaruf Berterimakasih pada Kapitra Hingga Beberkan Kesepakatan Panitia
2. Gurbernur Jatim Imbau Warganya Tak Ikut Reuni 212
Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, Gurbernur Jawa Timur, Soekarwo mengimbau warganya untuk tidak berangkat ke Jakarta mengikuti Reuni Akbar 212.
Menurut Soekarwo, aspirasi bisa disampaikan lewat berbagai media tanpa harus datang langsung ke Jakarta.
"Yang penting kan pesannya sampai, tidak usah berangkat ke Jakarta, itu tidak mengurangi nilai demokrasi," kata Soekarwo seusai melantik Pemprov Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Jumat (30/11/2018).
Soekarwo membantah jika imbauannya itu bersifat politis, dirinya mengaku khawatir jika warga Jawa Timur berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Reuni Akbar 212.
"Nanti transportasinya bagaimana, makannya bagaimana, menginapnya bagaimana, kan repot," ucap Soekarwo.
3. Peserta Reuni Asal Jatim Mulai Berangkat ke Jakarta
Meski sudah diimbau untuk tak mengikuti Reuni Akbar 212 di Jakarta oleh Gurbernur Jawa Timur, Soekarwo, sejumlah para peserta asal Jawa Timur mengaku tetap akan berangkat.
Dikutip Tribunnews.com dari TribunJatim.com, sejumlah calon peserta Reuni Akbar 212 mulai berangkat dari Surabaya sejak Jumat (30/11/2018) malam.
Mereka memilih berangkat ke Jakarta menggunakan transportasi kereta api, hal ini terlihat di Stasiun Pasar Turi, Surabaya.
Salah satu peserta, Alwi Barakbah mengatakan bawha calon peserta ini berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Meski berangka dari berbagai organisasi, mereka berangkat tanpa menggunakan atribut.

"Banyak. Kita dari berbagai komunitas. Meskipun demikian, kami berangkatnya perorangan bukan atas nama komunitas," kata Alwi ketika ditemui sebelum keberangkatan di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jumat (30/11/2018).
Alwi ingin mengulangi momentum semangat persatuan sama seperti aksi 212 pada 2016 lalu.
"Kami berharap Reuni 212 bisa menjadi momentum untuk menjaga persatuan dan kesatuan, termasuk kerukunan antarumat beragama," ujar pria asal kawasan Ampel, Surabaya ini.
Baca: Gubernur Jawa Timur Imbau Warganya Tidak Ikut Reuni Akbar 212 di Jakarta
4. Sandiaga Uno Harapkan Momen Asian Games Terulang Kembali
Calon wakil presiden Sandiaga Uno belum bisa memastikan kehadirannya dalam Reuni Akbar 212 besok Minggu (2/12/2018).
Hal ini akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Prabowo Subianto dan Badan Pemenang Nasional.
Dilansir dari Tribunnews, meski begitu, Sandiaga berharap Reuni Akbar 212 bisa menjadi ajang silaturahmi sekaligus saling mendoakan.
"Saya dengar Pak Presiden hadir dan Pak Prabowo hadir. Tentu alangkah baik melihat keduanya berpelukan di atas panggung dalam satu balutan zikir dan berdoa untuk negeri kita, seperti pada saat Asian Games dulu," ujar Sandiaga di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (30/11/2018).
Sandiaga melihat bahwa momen tersebut merupakan tanda bahwa dalam suasana politik ada kesejukan dan keteduhan.
"Dampaknya luar biasa buat kita dan ini acara yang mampu memperkuat ukhuwah islamiyah wathoniah," katanya.
Reuni Akbar 212 juga dilihat Sandiaga dari tahun ke tahun berjalan sangat damai, dengan massa yang jumlah mencapai jutaan
5. Car Free Day Akan Tetap Ada
Reuni Akbar Alumni 212, bersinggungan dengan kegiatan rutin warga DKI dan dan sekitarnya, yakni Car Free Day (CFD).
Dilansir dari Tribunnews, penyelenggaan CFD akan tetap berjalan sepeti hanya saja lokasinya akan dibatasi.
"Car Free Day ada, nanti biar pak Kadishub yang mengumumkan. Tapi tetap ada, cuma ada pembatasan lokasi," kata Gubernur DKI Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).

Sementara itu dihubungi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub DKI Sigit Wijatmoko menjelaskan bahwa CFD pada 2 Desember di kawasan Sudirman akan tetap berlangsung, namun ruas Thamrin tak diberlakukan.
CFD hanya berlaku pada ruas jalan Sudirman mulai dari Bundaran Senayan hingga kawasan sekitar Hotel Pullman di Bundaran HI.
"Iya untuk 2 Desember, CFD Sudirman masih ada. Ruas Thamrin tidak kita laksanakan CFD. Jadinya hanya ruas Sudirman dari mulai Bundaran Senayan sampai daerah sekitar (Hotel) Pullman," ujar Sigit saat dihubungi.
Tak diberlakukannya CFD pada ruas jalan Thamrin sebagai bentuk antisipasi membludaknya massa aksi bercampur ke kawasan CFD dan telah melalui koordinasi bersama pihak kepolisian.
Baca: Sebut Aksi Legenda di Dunia, Sandiaga Uno Ingin Jokowi-Prabowo Pelukan di Reuni Akbar 212 di Monas
6. Anies Baswedan Sebut Tak Ada Izin Khusus
Menurut Anies Bawedan, di Monas kerap ada kegiatan setiap akhir pekan.
"Di Monas itu setiap weekend ada kegiatan," ujar Anies.
Dilansir dari Tribunnews, Anies juga menyebutkan tak ada hal istimewa soal pemberian izin pemakaian Monas untuk lokasi Reuni Akbar 212.
"Setiap weekend saya memberikan izin banyak kegiatan dan tidak ada yang berbeda dengan permintaan dari mereka yang mau melakukan reuni. Tahun lalu juga, (jadi) biasa saja," kata Anies.
Dirinya menampik bahwa pemberian izin tersebut disebut sebagai bentuk dukungan dirinya terhadap aksi yang bakal digelar pada Minggu 2 Desember 2018.
"Bukan dukung, ini seperti kegiatan lain yang menyelenggarakan di situ, statusnya sama aja nggak ada bedanya," kata Anies.
Terkait izin penggunaan Monas, sebenarnya sudah tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 186 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2017 Tentang Pengelolaan Kawasan Monumen Nasional.
Pada poin B, disebutkan jika kawasan Monas dapat digunakan untuk acara yang ditujukan pada kepentingan negara, pendidikan, sosial, budaya, dan agama.
(Tribunnews.com / Bunga)