Pesawat Lion Air Jatuh
Temui Keluarga Pegawai Kemenkeu yang Jadi Korban Lion Air JT610 Jatuh, Sri Mulyani Menangis
Sri Mulyani terlihat menangis dan memeluk keluarga pegawai Kemenkeu yang menjadi korban dalam insiden jatuhnya Lion Air JT6710.
Menteri Keuangan Sri Mulyani terlihat menangis dan memeluk keluarga pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menjadi korban dalam jatuhnya pesawat Lion Air JT610.
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat Lion Air JT610 jenis Boeing 737-Max 8 diketahui mengalami kecelakaan dan jatuh pada hari ini, Senin (29/10/2018) pagi.
Lion Air JT610 dikabarkan hilang kontak setelah 13 menit lepas landas.
Sang pilot, Bhavye Suneja, dilaporkan sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta karena pesawat mengalami masalah teknis.
Namun sayang, tak berselang lama Lion Air JT610 kehilangan kontak.
Baca: Janji Hesti Nuraini, Pegawai Kemenkeu yang Jadi Korban Jatuhnya Lion Air, sebelum Hilang Kontak
Berdasarkan laporan Basarnas, Lion Air jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Saat penerbangan menuju Pangkalpinang, Lion Aor JT610 diketahui membawa penumpang sejumlah 189 orang.
Sebanyak 20 orang pegawai Kemenkau dilaporkan tercatat menjadi penumpang Lion Air yang jatuh ini.
Hal ini juga diungkapkan Sri Mulyani saat berada di Kantior Basarnas untuk meminta penjelasan terkait jatuhnya Lion Air JT610.
"Di pesawat itu ada 20 jajaran kami Kementerian Keuangan (Kemenkeu)," ujarnya di Kantor Basarnas dengan mata yang berkaca-kaca.
Mendengar jajaran pegawai Kemenkeu menjadi korban dalam jatuhnya Lion Air JT60 jelas membuat menteri ini bersedih.
Instagram @kppketapang mengunggah deretan foto Sri Mulyani saat menemui keluarga pegawai Kemenkeu yang menjadi korban di Crisis Center Bandara Soekarno-Hatta.
Kehadirannya ini tak hanya memberikan dukungan, namun juga untuk mendampingi mereka.
Dalam foto tersebut, tampak Sri Mulyani menangis dan memeluk keluarga korban.
Ia bahkan terlihat mengusap air matanya menggunakan tisu.
Baca: Keluarga Pramugari Lion Air JT 610 Berduka, Alviani Ternyata Sempat Unggah Pesan Cinta ke Orangtua