Sabtu, 4 Oktober 2025

Potret Cuaca Ekstrem Hasil Tangkapan Satelit NASA Selama 2020, dari Kebakaran Hutan hingga Badai

Berikut potret cuaca ekstrem hasil tangkapan satelit NASA selama 2020, dari kebakaran hutan hingga badai.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Pexels.com
Bumi dari luar angkasa. Berikut potret cuaca ekstrem hasil tangkapan satelit NASA selama 2020, dari kebakaran hutan hingga badai. 

TRIBUNNEWS.COM - Di samping pandemi Covid-19, berbagai cuaca ekstrem juga terjadi pada 2020.

Kekeringan, banjir, gelombang panas, kebakaran hutan, hingga badai menerpa kehidupan masyarakat di seluruh dunia.

Berbagai cuaca ekstrem terekam oleh satelit NASA di luar angkasa.

Visual tersebut ditangkap oleh armada satelit dan instrumen pengamat bumi di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Berikut potret cuaca ekstrem hasil tangkapan satelit NASA selama 2020, seperti dilansir CNN:

1. Kebakaran hutan

Potret kebakaran hutan di Australia Tenggara yang diperoleh pada 4 Januari 2020 oleh Spektroradiometer Pencitraan Resolusi Sedang pada satelit Aqua NASA.
Potret kebakaran hutan di Australia Tenggara yang diperoleh pada 4 Januari 2020 oleh Spektroradiometer Pencitraan Resolusi Sedang pada satelit Aqua NASA. (NASA Earth Observatory/Joshua Stevens/Eosdis/Lance/Gies/Worldview)

Pada 4 Januari 2020, setahun lalu, Spektroradiometer Pencitraan Resolusi Sedang NASA menangkap gambar asap tebal berwarna cokelat yang melayang di Australia Tenggara.

Gambar di atas diambil saat negara itu dilanda salah satu musim kebakaran terburuk yang pernah ada.

Baca juga: 5 Bencana yang Terjadi di Seluruh Dunia: Kebakaran Australia, Erupsi Gunung Taal di Filipina

Meskipun musim kebakaran di Australia memang selalu berisiko, tetapi peristiwa yang terjadi pada 2020 lalu sangat parah.

Api menyebar cepat, sehingga kondisinya sangat sulit untuk dipadamkan.

Para ahli mengatakan, perubahan iklim telah memperburuk cakupan dan dampak bencana alam, seperti kebakaran dan banjir.

Hal itu didukung oleh cuaca pada 2020 semakin ekstrem.

Oleh karena itu, kebakaran terjadi lebih awal dan menyebar dengan intensitas yang lebih besar.

2020 juga merupakan tahun yang tak terlupakan bagi banyak penduduk negara bagian West Coast, Amerika Serikat.

Kala itu, kebakaran hutan yang mematikan terjadi di California, Oregon, dan Washington.

Puluhan ribu orang terpaksa mengungsi di tengah pandemi virus corona, akibat kebakaran itu.

Baca juga: 28 Desa di Kabupaten Bogor Dilanda Kekeringan

Potret Amerika Utara pada 9 September 2020, saat asap tebal menutupi West Coast.
Potret Amerika Utara pada 9 September 2020, saat asap tebal menutupi West Coast. (NASA Earth Observatory/Joshua Stevens)

Sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan Ozone Mapping and Profiler Suite (OMPS), yang ditemukan di satelit NOAA-NASA Suomi NPP, mengumpulkan gambar harian dari gumpalan tebal partikel aerosol yang bertiup di seluruh AS Barat.

Salah satunya adalah gambar di atas, yang diambil pada 9 September 2020.

Asap tebal terlihat di sepanjang West Coast.

NASA mengatakan, ilmuwan iklim dan kebakaran telah lama mengantisipasi bahwa kebakaran di AS Barat akan membesar, lebih intens, dan lebih berbahaya.

"Bahkan yang paling berpengalaman di antara mereka telah kehilangan kata-kata dalam menggambarkan ruang lingkup dan intensitas kebakaran yang terjadi di West Coast selama September 2020," ujar NASA.

Beberapa kebakaran tahun ini dipicu oleh petir.

Namun, kondisi ekstrem termasuk suhu terpanas, udara kering, angin kencang, dan kekeringan menyebabkan kebakaran merusak hutan hingga rumah.

Baca juga: Indonesia Terancam Alami Kekeringan, Berikut Daerah yang Masuk Status Awas dan Waspada

2. Kekeringan

Pada 3 Juli 2020, Operational Land Imager di Landsat 8 menangkap gambar sungai di dekat Rosario, kota pelabuhan utama di Argentina.
Pada 3 Juli 2020, Operational Land Imager di Landsat 8 menangkap gambar sungai di dekat Rosario, kota pelabuhan utama di Argentina. (NASA Earth Observatory/Lauren Dauphin)

Meskipun potret di atas tampak seperti oasis yang subur dan hijau, gambar yang diambil oleh Landsat NASA itu sebenarnya merupakan cekungan sungai Parana di Argentina yang kering.

Cuaca hangat dan kekeringan yang tidak biasa di Brasil selatan, Paraguay, dan Argentina Utara dalam waktu yang lama menyebabkan sungai itu turun ke level terendah dalam beberapa dekade.

Kekeringan tidak hanya berkontribusi pada peningkatan aktivitas kebakaran di sekitar delta dan daerah dataran banjir, tetapi juga mempengaruhi bisnis dan penduduk lokal.

Kapal-kapal yang karam dan permukaan air yang rendah menelan biaya jutaan dolar di industri biji-bijian.

Aktivitas manusia telah dikaitkan dengan risiko kekeringan dunia sejak awal abad ke-20.

Gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pembangkit listrik, pertanian, mobil, kereta api, dan aktivitas manusia secara umum telah memengaruhi risiko kekeringan.

Para ahli memperkirakan kekeringan terkait dengan perubahan iklim yang memburuk.

Baca juga: 5 Hari Terombang-ambing di Tengah Badai Laut Indramayu, Sebanyak 14 Nelayan Ditemukan Selamat

3. Badai

Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) di NOAA-20 memperoleh gambar Badai Laura ini pada pukul 2:20 pagi CDT pada 26 Agustus 2020.
Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) di NOAA-20 memperoleh gambar Badai Laura ini pada pukul 2:20 pagi CDT pada 26 Agustus 2020. (NASA Earth Observatory/Joshua Stevens)

Badai Laura, satu dari 10 badai terkuat di AS, melanda Louisiana barat daya pada bulan Agustus 2020.

Bencana ini menewaskan sedikitnya enam orang dan menghancurkan jalanan.

Musim badai Atlantik 2020 adalah yang paling aktif.

Banyak badai yang menghantam Pantai Teluk, Amerika Tengah, dan Karibia tahun lalu.

Ini menunjukkan tanda-tanda bahwa badai-badai tersebut dipicu oleh pemanasan global.

Gambar di atas ditangkap oleh VIIRS pada satelit NOAA-20.

Badai muncul di lepas pantai AS, di tengah kegelapan malam.

Sementara awan ditampilkan dalam inframerah menggunakan data suhu kecerahan.

Tampak pula citra yang menampilkan lampu kota.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved