Virus Corona
Prediksi Ilmuwan Peraih Nobel: Epidemi Virus Corona Akan Segera Berakhir
Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.
Padahal, kasus penyakit lainnya yang juga menyebabkan kematian dengan angka tinggi tidak hanya virus corona, tetapi hal itu tidak banyak diberitakan.
Levitt khawatir, langkah-langkah kesehatan masyarakat yang telah menyebabkan gangguan ekonomi yang besar ini justru dapat menyebabkan bencana kesehatan mereka sendiri, seperti kemiskinan dan keputusasaan karena kehilangan pekerjaan.
Dia menuturkan, virus dapat tumbuh secara eksponensial hanya ketika tidak terdeteksi dan tidak ada yang bertindak untuk mengendalikannya.
Hal itulah yang terjadi di Korea Selatan bulan lalu. Jadi, perlu deteksi dini yang lebih baik, tidak hanya melalui pengujian, tetapi juga bisa dengan pengawasan suhu tubuh seperti diterapkan China, dan isolasi sosial.

Meskipun untuk sementara ini tingkat kematian akibat Covid-19 tampak secara signifikan lebih tinggi daripada flu, Levitt mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir.
"Ini bukan akhir dunia. Situasi sebenarnya tidak separah yang seolah terjadi," ungkapnya.
Sementara itu, seorang dokter dan peneliti penyakit menular di Lundquist Institute for Biomedical Innovation di Harbor-UCLA Medical Center, Loren Miller, mengatakan, terlalu dini untuk menarik kesimpulan apa pun.
Baik kesimpulan positif maupun negatif tentang pandemi yang masih berlangsung ini. Menurut dia, saat ini masih banyak ketidakpastian yang terjadi.
"Di China mereka bisa menghentikannya dalam waktu singkat, di Amerika, mungkin kita bisa mungkin juga tidak. Kita tidak tahu itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ilmuwan Peraih Nobel Prediksi Epidemi Covid-19 Akan Cepat Berakhir
Penulis : Nabilla Tashandra