Sabtu, 4 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Cak Imin: Semua Santri Al Khoziny yang Diamputasi Saya Jadikan Anak Angkat Saya

Cak Imin menyatakan semua korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny yang diamputasi sebagai anak angkatnya.

Penulis: Dewi Agustina
HandOut/IST
MENKO PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat sekaligus Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mendatangi lokasi ambruknya musala lantai tiga Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Cak Imin menyatakan akan menjadikan korban yang diamputasi sebagai anak angkatnya. 

Tindakan amputasi dilakukan agar korban bisa diselamatkan dari himpitan reruntuhan bangunan. 

Direktur Utama RSUD RT Notopuro, Dokter Atok Irawan mengatakan, tim medis masih merawat delapan korban usai insiden ambruknya musala tiga lantai di Ponpes Al Khoziny tersebut.

"Delapan sekarang rawat inap, (termasuk) yang tadi malam (dievakuasi) satu orang yang di ICU, habis diamputasi di tempat kejadian," kata Atok, saat ditemui di RSUD RT Notopuro, Selasa (30/9/2025).

Atok menyebut, pihaknya terpaksa melakukan amputasi lengan kiri korban saat proses evakuasi. 

Namun ada pihak keluarga yang protes karena merasa tidak dimintai persetujuan.

Salah satu petugas medis RSUD RT Notopuro langsung menjelaskan kondisi yang ada di lokasi.

Menurut Atok, langkah tersebut diambil karena alasan darurat.

Selanjutnya, dokter yang bertugas langsung melakukan penanganan pertama setelah proses amputasi.

Kemudian korban dibawa untuk mendapatkan perawatan di RSUD RT Notopuro.

Lebih lanjut, Atok mengungkapkan, korban yang diamputasi tersebut sempat menjalani perawatan di IGD.

Kondisinya kini sudah berangsur membaik dan mulai sadarkan diri.

"Tadi malam sempat yang diamputasi di tempat, keluarga sempat protes, enggak setuju. Ya gimana kalau kondisi darurat, sempat nanya 'Siapa yang mengizinkan?'," sambung dia.

59 Korban Belum Ditemukan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr Suharyanto mengatakan masih ada 59 orang yang belum ditemukan.

Kamis (2/10/2025), proses evakuasi telah memasuki hari keempat. Alat berat juga mulai dikerahkan.

"Per hari ini yang sudah terdata korbannya (ada) 108 korban. Itu terdiri dari 103 yang kondisi selamat, semuanya dirawat di rumah sakit, rinciannya ada lima meninggal dunia," ujar Suharyanto dalam konferensi pers di Sidoarjo, Kamis.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved