Selasa, 7 Oktober 2025

Akhirnya Alat Berat Digunakan untuk Cari Korban Robohnya Musala Ponpes Al Khoziny, Mengapa?

Alat berat akhirnya digunakan untuk mengevakuasi para korban robohnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Jatim
ALAT BERAT - (Kiri) Alat berat akhirnya digunakan untuk mengevakuasi para korban robohnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, (2/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Alat berat akhirnya digunakan untuk mengevakuasi para korban robohnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Alat itu dikerahkan mulai Kamis, (2/10/2025), setelah ada musyawarah dengan orang tua atau wali santri.

Tim evakuasi langsung mengangkat puing-puing beton sesudah alat berat masuk ke lokasi sekitar pukul 11.30 WIB.

"Sebenarnya alat berat sudah siap sejak pagi tadi, tapi baru bergerak setelah ada kesepakatan dengan para orang tua korban,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto dikutip dari Tribun Jatim.

Adapun lokasi sekitar telah disterilkan. Di samping itu, bangunan di sekitar juga telah dikosongkan sebelum alat berat dikerahkan supaya evakuasi bisa lancar dan tidak berdampak pada sekitar. 

“Yang kami masukkan di situ adalah tim yang punya kualifikasi khusus. Dipimpin Komandan Kodim berpangkat Letkol yang mempunyai kualifikasi khusus juga. Yang paham bagaimana saat mengambil balok-balok itu agar aman bagi petugas dan warga sekitar,” kata Suharyanto.

Sebelumnya, BNPB sudah menyampaikan informasi seputar evakuasi para korban kepada pihak keluarga.

“Kami sampaikan apa adanya. Dan kami juga sampaikan mudah-mudahan tidak sampai 59 orang. Tapi kan kita tidak bisa menunggu begitu saja. Akhirnya mereka sepakat dilakukan (evakuasi dengan pengerahan alat berat),” katanya.

BNPB menyampaikan tidak ada lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan dalam proses evakuasi korban.

Karena itu, diputuskan bahwa upaya evakuasi akan dilakukan dengan mengerahkan alat berat.

"Akhirnya tim gabungan memutuskan untuk masuk tahap berikutnya, tahap evakuasi pencarian dengan menggunakan alat-alat berat. Tentu saja risikonya ini tidak mempertimbangkan lagi apabila yang masih selamat," kata Suharyanto.

Baca juga: 5 Korban Meninggal & Kisah 3 Anak Korban Ambruknya Ponpes di Sidoarjo, Salah Satunya Masih Dicari

Adapun peristiwa robohnya musala tiga lantai di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu terjadi saat para santri saat sedang melakukan salat Asar, Senin sore, (29/9/2025), sekitar pukul 15.00 WIB.

Alasan alat berat tak segera dikerahkan

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Mohammad Syafii menjelaskan alasan tim penyelamat belum bisa menggunakan alat berat.

Menurut Syafii, alasan utama alat berat belum digunakan adalah karena masih adanya tanda kehidupan dari para korban.

Ketika masih ada korban yang terdeteksi masih hidup, alat berat tidak mungkin digunakan.

Penggunaan alat berat bisa mengakibatkan tekanan dan runtuhnya bangunan yang masih labil tersebut.

Tekanan dan runtuhan yang diakibatkan alat berat itu juga bisa mengubah struktur bangunan dan membahayakan korban.

"Tapi pada saat kita masih mengejar untuk mampu menyelamatkan dalam kondisi hidup, tidak mungkin alat berat itu kita gunakan."

"Karena pada saat alat berat ini kita operasikan, tentunya pasti akan menimbulkan tekanan yang memungkinkan bisa merubah struktur," kata Syafii dikutip dari program Breaking News di Kompas TV, Rabu, (1/10/2025).

Meski demikian, Syafii menegaskan Basarnas memiliki perlengkapan yang cukup untuk penyelamatan, baik peralatan manual hingga peralatan yang berteknologi AI (kecerdasan buatan).

Alat berat sebenarnya juga telah disiapkan oleh pemerintah daerah, tetapi penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan kondisi dan tantangan yang ada.

Baca juga: Sosok Rafi, Korban Tewas Ambruknya Ponpes di Sidoarjo, Dikenal Mandiri dan Sopan

"Saya sampaikan bahwa Badan SAR Nasional dengan seluruh potensi SAR yang ada sebenarnya cukup dengan perlengkapan yang ada."

"Mulai dari perlengkapan manual sampai kita menggunakan yang berteknologi AI. Saya sampaikan tentunya operasi ini disesuaikan dengan tantangan yang dihadapi."

"Saat ini. Pada saat misalkan alat berat sudah standby semuanya. Karena dari pemerintah daerah, dari potensi yang ada semaksimal mungkin menampilkan potensinya," kata Syafii.

(Tribunnews/Febri/Tribun Jatim/M. Taufik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Alat Berat Dikerahkan Evakuasi Gedung Roboh Ponpes Al Khoziny, Hasil Musyawarah dengan Wali Santri

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved