Sabtu, 4 Oktober 2025

Pendaki Cilik Ngeyel saat Dievakuasi di Gunung Sindoro, Menolak Digendong Meski Kondisi Drop

Viral siswi SMP drop di Gunung Sindoro. Tolak digendong meski lemah, evakuasi berlangsung lama hingga petugas turun tangan.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkapan layar TikTok/izul_n.m
Siswi SMP asal Semarang dievakuasi dari Gunung Sindoro setelah asam lambung kambuh. Tolak digendong, penyelamatan berlangsung lama. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial video penyelamatan pendaki cilik di Gunung Sindoro, Jawa Tengah.

Pendaki cilik adalah istilah yang merujuk pada anak-anak atau remaja berusia muda biasanya di bawah 17 tahun yang melakukan kegiatan pendakian gunung.

Mereka berstatus sebagai pelajar SD, SMP, atau SMA. Mereka minim pengalaman dan belum terbiasa dengan medan ekstrem atau kondisi alam.

Mereka mempunyai daya tahan tubuh belum sekuat pendaki dewasa. Selain itu, peralatan tidak lengkap, pengetahuan terbatas.

Risiko pendakian bagi anak-anak mengakibatkan kesehatan terganggu. Seperti kasus asam lambung kambuh di Sindoro. Anak-anak cenderung panik atau menolak bantuan.

Salah satu di antaranya yang dialami siswi SMP asal Semarang.

Dia bersikeras tidak mau digendong meski kondisinya melemah akibat asam lambung kambuh.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam (27/9/2025) di jalur pendakian Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Jalur pendakian Kledung di Kabupaten Temanggung adalah salah satu jalur resmi dan paling populer untuk mendaki Gunung Sindoro, Jawa Tengah.

Jalur Kledung sangat direkomendasikan untuk pendaki yang ingin menikmati keindahan Gunung Sindoro, namun tetap harus memperhatikan kesiapan fisik dan perlengkapan.

Ketua Basecamp Grasindo pengelola jalur pendakian Sindoro via Kledung Riyan Indra Prayuda mengungkapkan, siswi kelas IX tersebut sebenarnya sudah mengaku punya keluhan asam lambung dan vertigo sebelum naik.

"Dia sudah mengaku punya keluhan asam lambung dan vertigo sebelum naik. Tapi tetap memaksa mendaki. Saat kondisinya makin drop, sebenarnya kami sudah sarankan untuk digendong," kata Riyan, Rabu (1/10/2025) seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari laman Kompas.com.

Evakuasi Berjalan Lambat

Awalnya, basecamp menerima laporan pada Sabtu sore bahwa pendaki perempuan itu tidak sanggup melanjutkan perjalanan turun dari area kamp sunrise. 

Ia tidak sendirian, melainkan ditemani dua sahabatnya yang juga masih duduk di bangku SMP.

Kondisinya semakin menurun saat ditawari untuk digendong. Namun ia menolak dan memilih tetap berjalan walau langkahnya tersendat. 

"Ini pendaki ngeyel. Asam lambung kumat. Digendong gak mau, suruh pakai sepatu gak mau. Jalannya lambat," ujar tim evakuasi dalam video yang beredar.

Proses penyelamatan akhirnya berjalan lama hingga tim berhasil membujuk korban agar mau digendong. Ia kemudian dievakuasi turun sampai pos masuk Gunung Sindoro.

Minim Persiapan dan Peralatan

Riyan menjelaskan, pendaki cilik tersebut hanya memakai sepatu kets biasa. 

Begitu juga dua rekannya, tanpa perlengkapan standar pendakian. Padahal jalur gunung dikenal terjal dan licin.

"Mereka sudah 24 jam di sana sebelumnya. Pengalaman mereka tentang gunung minim," ucap Riyan.

Ia menegaskan, imbauan agar pendaki membawa peralatan sesuai standar sudah sering dilakukan. 

Bahkan, pihak basecamp biasanya meminta minimal pendaki memiliki KTP sebagai bukti usia dan kedewasaan. 

"Karena ini gunung hutan, bukan gunung wisata," tegasnya.

Dampak Pendakian Aturan Bakal Diperketat

Kasus pendaki yang memaksakan diri meski kondisi tubuh tidak memungkinkan, kata Riyan, bukan pertama kali terjadi di Sindoro. 

Masih banyak yang menyembunyikan masalah kesehatan lalu tetap naik, meski sudah dilarang.

"Kami akan memperketat lagi aturan bagi pendaki," imbuhnya.

Viralnya video evakuasi ini menjadi pengingat penting soal keselamatan pendakian.

Basecamp Grasindo menegaskan akan lebih ketat dalam menyeleksi pendaki agar kejadian serupa tidak terulang.

Pendaki cilik sebaiknya didampingi orang dewasa berpengalaman dan wajib memenuhi standar keselamatan.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved