Sabtu, 4 Oktober 2025

Kondisi Terkini Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dirawat di RS Surabaya

Korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Tribun Jatim Network/M Taufik
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Satu korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya dalam kondisi stabil. 

Berdasarkan hasil diagnosa, pasien mengalami cedera di kepala dan dada.

Menurut dr Billy, setelah diperiksa, memang ada benturan di kepala yang cukup berat terhadap pasien.

"Itu menyebabkan dia sempat hilang sadar," terang dr Billy.

Meski mengalami cedera, pasien dalam keadaan sadar dan dirawat di kamar inap biasa.

44 Korban Dirujuk ke RSI Siti Hajar

Selain itu, tercatat 44 pasien ditangani di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar, Sidoarjo

Rumah sakit tersebut, juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan utama dalam penanganan korban insiden runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny.

Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 20.45 WIB, wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus berdatangan ke RSI Siti Hajar.

RSI Siti Hajar terletak di Jalan Raden Patah, Jasem, Bulusidokare, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Jarak lokasi rumah sakit Siti Hajar tak jauh dengan Pesantren Al Khoziny, sekitar 7 Km atau 17 menit bila berkendara menggunakan mobil.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI Siti Hajar, dr Andiani, menjelaskan para korban ditempatkan di ruangan sesuai tingkat keparahan. 

”Untuk data, kami pisah tempatnya dan bagi beberapa klasifikasi, zona kuning dan merah ada satu pasien masing-masing. Sementara, zona hitam atau meninggal dunia satu pasien,” terangnya. 

Kemudian, pasien dengan kondisi ringan yang masuk zona hijau sebanyak 19 orang, sudah diperbolehkan pulang. 

Dikutip dari Surya.co.id, dr Andian menambahkan, ada 8 pasien yang harus dialihkan ke ruang perawatan maupun tetap dirawat intensif di IGD.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan penanganan lebih lanjut bisa berjalan optimal.

"Sehingga, jumlah sesuai pukul 19.37 itu sebanyak 39 orang,” imbuhnya. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved