Senin, 6 Oktober 2025

Buntut Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Menag akan Buat Aturan Khusus Pembangunan Ponpes

Tanggapi kasus ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Menag Nasaruddin Umar akui akan buat aturan khusus untuk pembangunan Ponpes.

Humas Kemenag/Sarah Shafira Sandy (Website Kemenag)
PONPES AMBRUK - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar menanggapi insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) kemarin. Setelah insiden ambruknya  Ponpes Al Khoziny ini, Menag Nasaruddin menegaskan pihaknya akan membuat aturan khusus untuk pembangunan ponpes dan madrasah. 

"Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas," ujar Kiai Salam sapaannya pada awak media di lokasi, Senin.

Saat bangunan tiga lantai itu ambruk, disebutnya ada sejumlah santri sedang jemaah salat Ashar. 

Akibat peristiwa itu, pihak pondok memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan pesantren hingga kondisi benar-benar aman.

"Kami anggap ini sebagai takdir dari Allah. Kami minta semua wali santri dan santri bersabar menunggu proses evakuasi."

"Semoga diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, diberi pahala yang tak bisa diutarakan," pungkasnya.

Baca juga: Santri Cerita Detik-detik Ambruknya Musala Ponpes di Sidoarjo yang Menelan 1 Korban Jiwa

Ketua DPR Soroti Kurangnya Pengawasan Konstruksi

PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi.
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Petugas dan warga masih melakukan evakuasi. (Tribun Jatim Network/M Taufik)

Ketua DPR RI Puan Maharani, menyoroti proses pengawasan konstruksi pembangunan hingga evakuasi atas musibah robohnya Musala di Pondok Pesantren Al Khoziny.

Atas insiden itu dilaporkan ada korban meninggal dunia dan puluhan santri mengalami luka-luka.

Puan menegaskan, perlindungan terhadap santri harus menjadi prioritas dalam segala aspek termasuk pada saat dilakukannya evakuasi bangunan.

"Tentunya kita berterima kasih atas peran tim SAR dan pihak-pihak yang membantu proses evakuasi ini. Dan yang paling penting, evakuasi harus memprioritaskan keselamatan dan keamanan para santri yang masih terjebak di reruntuhan bangunan," kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/9/2025).

Baca juga: Evakuasi Korban Terjebak Runtuhan Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim: Banyak Suara Tangisan

Musala yang berada di kawasan asrama putra Ponpes Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, ambruk saat sedang digunakan santri untuk salat berjamaah.

Bangunan yang masih dalam tahap pembangunan itu ambruk dan mengakibatkan puluhan santri luka-luka dan tiga meninggal dunia.

Puan juga turut menyampaikan duka atas musibah robohnya musala tersebut yang melibatkan banyak santri menjadi korban.

"Dukacita kami sampaikan bagi para korban akibat kejadian ini. Pemerintah harus memastikan setiap santri belajar dan beribadah di tempat yang aman, layak, dan bermartabat," kata Puan, Selasa (30/9/2025). 

Puan menyatakan, peristiwa ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah tentang pentingnya standar keselamatan bangunan fasilitas keagamaan dan pendidikan di Indonesia. 

Baca juga: Suasana Evakuasi Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Banyak Suara Tangisan Santri 

Ketua DPP PDIP itu menyoroti kurangnya pengawasan konstruksi pada sarana ibadah dan pendidikan berbasis pesantren.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved