Pasien Batu Ginjal di Batang Trauma usai Salah Diagnosa HIV, Diduga Malapraktik
Pria di Batang, Jawa Tengah, Mistono, sempat divonis terjangkit HIV. Namun vonis tersebut tidak benar. Ia diduga jadi korban malapraktik oleh RSUD.
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Bahkan, matanya mengalami pendarahan hebat.
"Saat itu saya ditawari oleh pihak rumah sakit untuk operasi ulang. Tapi saya tidak mau, karena trauma," katanya.
Ia kemudian melaporkan Direktur RSU Pindad, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang dan salah satu dokter spesialis mata, dr R, ke Polres Malang pada Jumat.
Yulianto merasa bahwa RSU Pindad dan dokter R diduga melakukan malapraktik terhadap dirinya.
Di sisi lain, kuasa hukum Yulianto, Agus Salim Ghozali menjelaskan, pihaknya sudah melakukan upaya komunikasi dengan pihak rumah sakit.
Namun, pihak rumah sakit dengan tegas menyatakan bahwa tindakan operasi yang dilakukan terhadap Yulianto sudah sesuai dengan prosedur.
"Namun, RSU Pindad kekeh bahwa tindakan operasi yang dilakukan pada klien kami sudah sesuai prosedur," ucap dia.
Agus menyebut, RSU Pindad mengeklaim kegagalan operasi yang dilakukannya itu akibat Yulianto sedang mengalami diabetes melitus.
"Tapi seharusnya kalau sudah tahu klien kami mengalami diabetes, dokter tidak memaksakan operasi," kata Agus.
Dalam waktu dekat, pihak kepolisian akan memanggil dokter yang bersangkutan beserta manajemen rumah sakit.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul BREAKING NEWS Pria Asal Batang Divonis HIV Usai Operasi Ginjal, Ternyata Ada Selang 30 Cm Tertinggal dan di Kompas.com dengan judul "Pria di Malang Hilang Penglihatan Setelah Operasi Katarak, Dokter Mata dan RS Dilaporkan ke Polisi"
(Tribunnews.com/Falza) (Kompas.com/Imron Hakiki) (TribunJateng.com/dina indriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.