Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

105 Siswa di Sumedang Keracunan MBG, Puluhan Ambulans Dikerahkan, Pemkab Tanggung Biaya Pengobatan

Puluhan mobil ambulans disiagakan untuk melayani kebutuhan darurat siswa yang menjadi korban keracunan di Sumedang.

Penulis: Nuryanti
Istimewa/ Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim
KERACUNAN MBG - Puluhan pelajar di Kecamatan Ujungjya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat keracunan seusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Kamis (25/9/2025). Puluhan mobil ambulans disiagakan untuk melayani kebutuhan darurat siswa yang menjadi korban keracunan di Sumedang. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 105 siswa di tiga sekolah setingkat SMA di Sumedang, Jawa Barat, keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kasus keracunan ini terjadi di tiga sekolah di Sumedang, yakni SMK Win Ujungjaya, SMK Rimba Bahari Situraja, dan SMA 1 Tomo.

Puluhan mobil ambulans disiagakan di Puskesmas Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025) malam. 

Mobil-mobil ambulans itu dikerahkan untuk mengevakuasi siswa yang mengalami keracunan massal.

Sopir ambulans Puskesmas Tanjungsari, Asep Noerhidayat, mengatakan puluhan mobil ambulans milik Puskesmas se-Sumedang dan relawan disiagakan untuk melayani kebutuhan darurat siswa yang menjadi korban keracunan

"Setiap mobil ambulans setiap Puskesmas dikerahkan ke Puskesmas Ujungjaya. Sekitar 30 unit ambulans disiagakan," ujarnya kepada TribunJabar.id, Jumat (26/9/2025).

Pemkab Sumedang Tanggung Biaya Pengobatan

Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang menanggung biaya pengobatan para korban keracunan MBG itu.

Hal ini disampaikan Dony saat mengunjungi lokasi para siswa yang dirawat akibat keracunan MBG di Kecamatan Ujungjaya, Sumedang, Kamis (25/9/2025) malam.

Selain menanggung biaya pengobatan korban, Pemkab Sumedang juga menyetop operasional dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ujungjaya. 

"Seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah," ungkapnya kepada TribunJabar.id, Kamis.

Dony mengatakan, total siswa korban keracunan usai menyantap menu MBG mencapai 105 orang.

Baca juga: Pimpinan DPR: Kita Tidak Ingin Program MBG Rusak Hanya Karena Pengawasannya Lemah

Ia pun menyadari bahwa ruangan puskesmas terbatas, sehingga ada yang dirawat di selasar ruangan Puskesmas itu.

Namun, Dony menegaskan, pelayanan medisnya tetap sama sebagai prioritas. 

"Kami terbatas tempat Puskesmas, konsekuensi di lorong dan sebagainya," imbuh dia.

Gejala Mual hingga Muntah

Sejumlah siswa di Sumedang mengalami gejala mual, muntah, dan lemas setelah menyantap menu MBG.

Di Situraja, siswa SMK keracunan usai menyantap nasi ayam woku dan sejumlah sayuran.

Pada Kamis, 25 September 2025, pukul 11.20 WIB, terdapat 9 orang murid SMK Kehutanan Rimba Bahari yang mengalami mual dan pusing setelah memakan menu MBG.

"Berdasarkan keterangan dari siswa-siswi tersebut, mereka mengalami mual dan pusing sesudah memakan menu MBG terdiri dari nasi, ayam woku, timun jagung wortel, tempe  dan buah jeruk," kata laporan yang diterima TribunJabar.id, Kamis.

Pihak sekolah bertindak cepat membawa para siswa ke pelayanan medis terdekat. Puskesmas Cisitu menjadi tujuannya. 

Kabag Humas Pemkab Sumedang, Wudan Lukmanul Hakim, membenarkan peristiwa tersebut.

"Benar, siswa-siswi dari tiga sekolah diduga mengalami keracunan," ungkap Wudan.

Namun, Wudan belum dapat memastikan menu MBG yang dikonsumsi siswa sebagai penyebab keracunan, lantaran perlu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium.

"Belum dipastikan, harus menunggu hasil laboratorium," imbuhnya.

Baca juga: MBG dan Racun Calo Pengadaan: saat Gizi Menjadi Ladang Komisi

ILUSTRASI MBG - Menu MBG yang tersalurkan di sekolah Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (23/9/2025).
ILUSTRASI MBG - Menu MBG yang tersalurkan di sekolah Kabupaten Pamekasan, Madura, Selasa (23/9/2025). (TRIBUNJATIM.COM/Kuswanto Ferdian)

Usulan Ketua DPRD Sumedang

Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar, mengusulkan ada perombakan kuota dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menyiapkan menu MBG.

Usul itu dia sampaikan setelah ada kasus keracunan diduga akibat menu MBG di Sumedang.

"Saya merasa prihatin dengan kejadian adanya siswa dan siswi keracunan, kemarin di Ujungjaya, Situraja, dan Tomo."

"Kami harapkan ke depan, sebagai masukan dari DPRD. Ini kan pengelolaan dapur SPPG 3.000 porsi."

"Satu, melelahkan, bagaimana kalau lebih banyak lagi dibagi," ucap Jafar di Pusat Pemerintahan Sumedang, Jumat (26/9/2025), dilansir TribunJabar.id.

Ia lantas mengatakan, lebih baik SPPG diperbanyak.

"Satu dapur 1.000 porsi saja, agar tidak tergesa-gesa, sehingga masakan bisa betul-betul matang," imbuh Jafar.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pemkab Sumedang Tanggung Biaya Pengobatan Keracunan MBG, Antisipasi Lonjakan Korban

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Kiki Andriana)

Berita lain terkait Program Makan Bergizi Gratis

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan